Sekarang pelayanan kesehatan dan urusan administrasi di dalamnya semakin mudah diakses

Jakarta (ANTARA) - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi peserta BPJS Kesehatan membantu peran bidan dalam memaksimalkan kinerja pelayanan bagi pasien, kata seorang bidan di Kabupaten Aceh Utara.

"Saya selalu pastikan ibu-ibu di Desa Seumirah sudah punya kartu JKN saat kunjungan pemeriksaan kehamilan ke rumah-rumah. Jangan sampai ibu hamil itu harus berpikir beban biaya persalinan lagi," kata Bidan di Desa Seumirah, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, Meidiana (38) melalui keterangan tertulis BPJS Kesehatan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Perempuan yang berprofesi selama 12 tahun sebagai bidan itu selalu membantu proses administrasi untuk mengaktifkan kartu JKN pasien yang habis masa berlaku agar tetap bisa memberi layanan secara maksimal.

Bantuan tersebut juga berlaku bagi ibu hamil yang belum memiliki JKN dengan cara melaporkan dan memberikan dokumen-dokumen kependudukan yang diperlukan kepada petugas Puskesmas sehingga proses administrasinya diproses melalui kanal digital yang disediakan BPJS Kesehatan.

Baca juga: Kepala Desa Sangian bangga 97 persen warganya terdaftar JKN

Baca juga: Suka dan duka Sri Daryati jadi kader JKN di 14 desa Grobogan

“Sekarang pelayanan kesehatan dan urusan administrasi di dalamnya semakin mudah diakses dengan berbagai layanan digital yang disediakan oleh BPJS Kesehatan," katanya.

Sebagai perpanjangan tangan negara yang hadir untuk masyarakat, Meidiana dituntut mampu menjalankan segala peran dan fungsi masing-masing dengan optimal, demi Indonesia yang lebih sehat.

Mengabdikan diri sebagai seorang bidan desa memiliki nikmat tersendiri bagi Meidiana.

Ia mengaku tidak memperdulikan medan dan jauhnya jarak yang harus ditempuh untuk melayani pasien.

"Saya selalu siap meluangkan waktu untuk membantu serangkaian proses persalinan para perempuan hamil di wilayah desa yang terletak jauh di pedalaman Kabupaten Aceh Utara," katanya.

Aktivitas yang dijalani Meidiana sebagai bidan di desa memiliki waktu tempuh sekitar 2,5 jam dari pusat pemerintahan menuju kawasan pelosok melewati hutan pedalaman, jalan bebatuan, hingga sungai.

Ia juga tidak mempersoalkan pendapatan yang diterima untuk memberikan pertolongan dan pelayanan kepada pasien. Seluruhnya dilakukan dengan setulus hati.

“Bagi saya hal yang terpenting adalah melayani, membantu ibu-ibu untuk melahirkan bayi sehat dan selamat. Hanya itu tujuan dan prioritas saya mengabdi untuk masyarakat,” katanya.

Baca juga: BPJS Kesehatan: JKN sebagai kepedulian badan usaha kepada pekerja

Baca juga: Bantul tingkatkan capaian kepesertaan JKN hingga 98 persen pada 2024

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022