ada juga daerah yang stok vaksinnya masih cukup banyak karena memang lajunya tidak terlalu cepat
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengupayakan relokasi vaksin COVID-19 dari daerah yang kelebihan stok ke daerah dengan stok vaksin yang menipis.
Direktur Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian Kemenkes Dina Sintia Pamela dalam Keterangan Pers Kementerian Kesehatan diikuti secara daring di Jakarta, Jumat, mengatakan stok vaksin COVID-19 yang tersedia di Indonesia sampai saat ini sebanyak sekitar 5 juta dosis.
Vaksin COVID-19 tersebut sudah terdistribusi, beberapa ada di pusat dan sebagian besar sudah terdistribusi di beberapa daerah.
"Nah, ada daerah-daerah yang laju vaksinasinya lebih cepat sehingga terjadi stok vaksin yang mulai menipis. Tetapi ada juga daerah yang stok vaksinnya masih cukup banyak karena memang lajunya tidak terlalu cepat," ujar Dina.
Baca juga: Kemenkes: WNA perlu buat e-ticket di PeduliLindungi untuk vaksinasi
Baca juga: Kemenkes datangkan 250 ribu dosis vaksin Meningitis di awal Oktober
Sehingga, Kemenkes melakukan upaya-upaya relokasi dari daerah-daerah yang masih tinggi ketersediaan vaksinnya, untuk memenuhi kebutuhan vaksin di daerah yang stoknya sudah mulai menipis.
"Hal ini sudah dilakukan selama beberapa kali, dan akan terus kita upayakan agar di daerah yang kosong vaksinnya itu dapat terpenuhi," ujar Dina
Menurut data yang tertera pada vaksin.kemkes.go.id pada hari ini, kekosongan vaksin COVID-19 atau stok vaksin COVID-19-nya nol sedang dialami sedikitnya 15 kabupaten/kota.
Daerah tersebut Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Nias Barat, Kota Sawah Lunto, Kabupaten Pringsewu, Kabupaten Belitung, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Hulu Sungai Tanah.
Selain itu Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Paniai, Kabupaten Mimika, Kabupaten Waropen dan Kabupaten Dogiyai.
Baca juga: Kemenkes: Indonesia tunjukkan keberhasilan vaksinasi COVID-19
Baca juga: Masyarakat diimbau tetap vaksinasi "booster' meski COVID-19 landai
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022