Karawang (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Karawang, Jawa Barat tengah meneliti limbah pewarna pupuk yang mencemari Sungai Cilamaran, Kelurahan Palumbonsari, Kecamatan Karawang Timur, Karawang.
Kabid Penataan Peraturan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang, Meli Rahmawati, di Karawang, Jumat mengatakan, setelah mendapat informasi tentang adanya pencemaran, pihaknya langsung ke lokasi.
Baca juga: BRGM bina pembatik manfaatkan limbah mangrove untuk pewarna alami
Ia menyampaikan, limbah yang mencemari Sungai Cilamaran itu berasal dari pencucian drum-drum yang berisi pewarna kimia yang digunakan untuk bahan mewarnai pupuk.
"Kalau dari keterangannya, itu merupakan pewarna yang biasa digunakan untuk pupuk," katanya.
Baca juga: FP UNS ciptakan pupuk organik limbah pewarna
Meli mengungkapkan, pihaknya telah mengambil sampel dari air sungai dan bahan pewarna di dalam drum untuk dilakukan uji laboratorium.
Sementara itu, limbah kimia pewarna pupuk diketahui mencemari Sungai Cilamaran pada Jumat. Kondisi aliran sungai tiba-tiba berwarna merah.
Baca juga: Balai Kemenperin ciptakan teknologi pengolah limbah
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Polres Karawang dan Satgas Citarum Sektor 19 sebelumnya telah menelusuri asal limbah yang mencemari.
Di wilayah Desa Margasari, Kecamatan Karawang Timur mereka menemukan gudang drum yang diduga menjadi lokasi pembuangan limbah pewarna tersebut. (KR-MAK)
Baca juga: Batik berpewarna alami yang dicari konsumen asing
Baca juga: Limbah mangrove diolah jadi pewarna batik
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022