Ini persoalan bersama harus digotong bersama-sama
Sidoarjo (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah memantau langsung penyaluran bantuan subsidi upah (BSU) kepada pekerja di Maspion II di Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat.
"Sebanyak 3.017 orang di Maspion terima BSU," ujarnya.
Ia mengatakan, pemberian BSU ini diberikan untuk yang ketiga kalinya kepada pekerja terdampak COVID-19 dan juga kenaikan harga BBM.
Baca juga: Kemnaker: Dana BSU dapat diambil mulai Senin pekan depan
Ia mengatakan, Indonesia termasuk negara yang sukses mengendalikan COVID-19 dari kerja keras semua pihak termasuk pemerintah, swasta dan juga pemangku kepentingan lainnya.
"Ini persoalan bersama harus digotong bersama-sama," ujarnya.
Baca juga: Penerima BSU belanjakan dana bantuan beli bahan pokok
"Kondisi ancaman kerawanan pangan, energi, dan tidak sedikit orang terancam kelaparan. Namun, Indonesia sekali lagi kerja keras pihak pertumbuhan ekonomi G20 negara maju seperti Amerika, China pertumbuhan ekonomi baik," ujarnya.
Presiden, kata dia, beberapa hari lalu mengumpulkan menteri, gubernur, wali kota yang minta agar kendalikan inflasi dengan komitmen menggunakan komponen dalam negeri.
Baca juga: Dana BSU mulai cair, ini cara mengetahui infonya di BPJAMSOSTEK
Ia mengatakan, Maspion sudah menjadi pelopor dengan tagline cintailah produk produk Indonesia mampu meningkatkan kesadaran untuk cinta produk dalam negeri.
"Saya apresiasi kepada Maspion karena tidak memberhentikan karyawan dan mengikutkan karyawan mereka dalam program BPJS Ketenagakerjaan sehingga memperoleh bantuan subsidi upah ini," ujarnya.
Presiden Direktur Maspion Group Alim Markus mengatakan pihaknya bangga atas kunjungan Menteri Ketenagakerjaan di Sidoarjo.
"Kami berterima kasih diperhatikan menteri. Dengan 30 ribuan karyawan kami juga selalu mendoakan bisa memikirkan keadaan ekonomi saat ini. Karena kalau daya beli masyarakat turun maka produksi kami juga turun," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya terus memutar otak supaya tidak memberhentikan karyawan salah satunya dengan menghitung pengeluaran dengan baik.
"Kami juga memaksimalkan peran pemasaran supaya hasil produksi kami tetap dibeli masyarakat," ujarnya.
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022