Jakarta (ANTARA) - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menyalurkan pembiayaan senilai Rp150 miliar kepada PT Industri Kereta Api atau PT INKA (Persero) untuk proyek pengadaan bus listrik sebagai sarana transportasi KTT G20 di Bali pada Oktober-November 2022.
Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K Permana mengatakan pembiayaan ini juga ditujukan untuk proyek penyediaan transportasi umum daerah Surabaya dan Bandung hasil kerja sama PT INKA dan Perum DAMRI lewat skema Buy The Service (BTS).
"Penyaluran pembiayaan kali ini bagi kami sangat strategis. Tidak hanya dapat bekerja sama dengan BUMN manufaktur yang berpengalaman seperti PT INKA, tetapi proyek yang dibiayai juga berkaitan dengan agenda penting di Tanah Air yakni G20," kata Permana dalam seremoni penandatanganan kerja sama Bank Muamalat dan PT INKA di Jakarta, Jumat.
Dia melanjutkan pembiayaan ini menggunakan akad musyarakah dengan maksimal tenor selama empat tahun.
Dia berharap pemberian fasilitas pembiayaan ini akan menjadi pintu bagi terbukanya kerja sama bisnis lainnya antara Bank Muamalat dan PT INKA.
Dia juga berharap kerja sama ini dapat meningkatkan portofolio pembiayaan perseroan khususnya di segmen korporasi.
Dia menjelaskan, pasca masuknya investor baru, yakni Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) pada awal tahun ini pihaknya mulai menggenjot penyaluran pembiayaan.
Tercatat, per 30 Juni 2022 total pembiayaan Bank Muamalat secara bankwide mencapai Rp18,9 triliun.
Seperti diketahui, PT INKA sedang dalam tahap memproduksi 53 unit bus listrik, dengan 30 unitnya akan digunakan sebagai sarana transportasi KTT G20 di Bali pada Oktober-November 2022 nanti.
Baca juga: Bank Muamalat salurkan pembiayaan kepada AP II sebesar Rp500 miliar
Baca juga: BPKH berkomitmen dorong transformasi kinerja Bank Muamalat
Baca juga: Wamen BUMN targetkan TKDN produksi bus listrik INKA bisa 100 Persen
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022