Lhokseumawe, Aceh (ANTARA News) - Tim penjinak bahan peledak (Jihandak) dari kesatuan Kompi-4 Brimob, Sabtu, memusnahkan lima buah bom rakitan yang masih aktif berdaya ledak tinggi di Desa Jeulikat, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).
Kapolres Lhokseumawe, AKBP Mulyatno, melalui Danki Brimob Kompi-4, AKP Asnawi H, kepada wartawan di Lhokseumawe menyatakan, lima bom berdaya ledak sampai radius 500 meter getarannya itu ditemukan aparat keamanan setelah kesepakatan damai RI-GAM di berbagai lokasi di Kabupaten Aceh Utara.
Kelima buah bom rakitan tersebut masing-masing seberat 45 Kg sebanyak dua buah yang ditemukan di Kecamatan Nisam, bom rakitan seberat 30 Kg ditemukan di Kecamatan Mbang, dan dua bom rakitan seberat 20 Kg ditemukan di Desa Buloh Blang Ara, Kabupaten Aceh Utara.
"Sementara ada bom rakitan seberat 200 Kg ditemukan di Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara. Bom ini semuanya masih aktif. Dan ditemukan sesudah MoU Damai Helsinki tahun 2006," sebut Asnawi.
Menurut Asnawi, untuk meledakkan bom rakitan yang masih aktif dengan beratnya mencapai 100 kg ke bawah, pihaknya melakukan disposal untuk sekali pengancuran dalam satu lobang.
Sedangkan bom rakitan seberat 200 Kg dilakukan pemusnahan dengan menggali lubang sedalam satu meter.
"Kalau ke-4 bom rakitan yang diledakkan itu, getaran daya ledaknya hanya mencapai radius 300 meter, tapi untuk bom rakitan seberat 200 Kg tersebut, radius daya ledak getarannya mencapai 500 meter," ujar Asnawi.
Asnawi menambahkan, selama penemuan bom rakitan sejak terjadinya konflik maupun pasca ditandatanganinya kesepakatan damai (MoU), bom seberat 200 Kg tersebut merupakan bom yang terbesar ditemukan di Aceh Utara.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006