Jakarta (ANTARA) - Bank Mandiri berkomitmen mendukung pelaksanaan penerbitan saham baru (rights issue) yang akan dilaksanakan Bank Syariah Indonesia (BSI) dalam waktu dekat.

Selaku induk usaha sekaligus pemegang saham mayoritas dengan porsi kepemilikan sebesar 50,83 persen di BSI, Bank Mandiri akan melaksanakan haknya dengan membeli dan menyerap saham baru yang diterbitkan BSI.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan, pihaknya tengah berkoordinasi dengan pemangku kepentingan dan pemegang saham BSI lainnya, dalam menentukan besaran penyerapan saham baru BSI yang akan dieksekusi Mandiri. Bank Mandiri memastikan akan mempertahankan posisinya sebagai pemegang saham mayoritas di BSI.

"Komitmen kami sebagai induk usaha dan pemegang saham mayoritas di BSI, adalah mendukung penguatan rasio kecukupan modal BSI, agar mampu menjadi bank syariah terbesar di regional, sesuai amanat pemerintah," kata Rudi dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Baca juga: BSI akan rights issue terbitkan 6 miliar saham baru

Selain Bank Mandiri, saham BSI saat ini juga dimiliki oleh BNI sebesar 24,85 persen, BRI sebesar 17,25 persen, serta pemegang saham lainnya dan publik sebesar 7,07 persen. Pemerintah, terhitung sejak Mei 2022, telah menempatkan satu lembar saham merah putih di BSI.

Dengan keberadaan saham dwiwarna tersebut, terdapat kewenangan negara dalam pengawasan BSI. Hal itu mengingat adanya keistimewaan hak selaku pemegang saham dwiwarna yang di atas dari pemegang saham lainnya.

Rudi menambahkan melalui penguatan kecukupan modal, Bank Mandiri selaku induk usaha berkomitmen menjadikan BSI sebagai bank syariah rujukan utama bagi nasabah dan pelaku usaha yang membutuhkan jasa keuangan dengan berprinsip syariah.

Hal itu makin melengkapi ragam jasa keuangan yang dimiliki Mandiri Group, sebagai wujud nyata perusahaan dalam mendukung perekonomian bangsa.

Baca juga: Wapres : Pemerintah ingin miliki saham di BSI

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022