Bontang, Kaltim (ANTARA) - Pelatihan yang diselenggarakan Direktur Pemantauan dan Evaluasi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Cahyo Prihadi mengatakan pelatihan melalui Program Kartu Prakerja relevan dengan kebutuhan industri saat ini.
"Kita coba bagaimana pelatihan yang ada diselenggarakan Kartu Prakerja relevan dengan dunia industri yang sekarang," ujar Cahyo ketika memberikan kuliah umum di STITEK di Kota Bontang, Kalimantan Timur pada Jumat.
Ia mengatakan bahwa jika pelatihan yang diberikan tidak relevan dengan kebutuhan industri maka program itu akan sia-sia dalam memenuhi kebutuhan di pasar kerja.
Kurasi dilakukan salah satunya berdasarkan referensi Critical Occupation List (COL) yang disusun Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bekerjasama dengan bank Dunia,
Baca juga: Program Kartu Prakerja didukung infrastruktur teknologi solid
Baca juga: Moeldoko: Program Kartu Prakerja terbukti bermanfaat
Relevansi memenuhi kebutuhan industri itu juga penting karena masih belum optimalnya kemampuan dari angkatan kerja di Tanah Air.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022 terdapat 144 juta orang angkatan kerja di Indonesia. Namun, 83 persen di antaranya belum pernah mengikuti pelatihan.
Untuk itu, kata Cahyo, Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja terus melakukan kurasi untuk memastikan bahwa pelatihan yang diberikan di dalam program tersebut akan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja untuk menyerap angkatan kerja Indonesia.
"Lembaga pelatihan harus mengajukan pelatihan yang sesuai dengan daftar pekerjaan kritis di Indonesia," tuturnya.
Dia menyebutkan beberapa jenis pekerjaan dengan aktivitas perekrutan tertinggi seperti teknologi, penjualan, kedokteran, sumber daya manusia dan pemasaran digital.
Menurut data Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja sampai saat ini terdapat 14,91 juta orang penerima efektif program itu, dengan 14,08 juta di antaranya telah menyelesaikan pelatihan.
Dari survei yang mereka lakukan ditemukan 86 persen pemanfaatan program belum pernah mengikuti pelatihan dan 51 persen adalah lulusan SMA atau sederajat.
Baca juga: Manajemen Kartu Prakerja tunggu arahan Menko untuk pelatihan luring
Baca juga: Integrasi data Kartu Prakerja dan Kemenko PMK pertajam target bansos
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022