Jelang WSBK, tidak ada kasus baru COVID-19 di Lombok Tengah

Kita imbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dengan cara memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, walau saat ini kita nol kasus

Praya, NTB (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menyatakan, penambahan kasus baru COVID-19 di daerah setempat menjelang Wolrd Superbike (WSBK) yang digelar di Pertamina Mandalika Internasional Street Circuit masih tetap nol atau tidak ada kasus baru.

"Allhamdulilah, kasus COVID-19 masih tetap nol," kata Humas Satgas Penanganan COVID-19 RSUD Praya, dr Yuda Permana di Praya, Lombok Tengah, Jumat.

Ia mengatakan nol kasus COVID-19 di Lombok Tengah mulai terjadi sejak awal April hingga September 2022, sehingga pihaknya berharap kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan guna mencegah munculnya klaster kasus baru. Penurunan kasus COVID-19 tidak lepas dari upaya yang telah dilakukan baik itu vaksinasi maupun penerapan protokol kesehatan.

"Kita imbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dengan cara memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, walau saat ini kita nol kasus," katanya.

Sementara itu, kasus COVID-19 di Lombok Tengah secara kumulatif sejak 2019 sampai dengan saat ini sebanyak 3.041 kasus dan telah sembuh 2.924 orang, meninggal sebanyak 116 orang.

"Untuk ruang isolasi khusus COVID-19 sudah tidak kita siapkan lagi, namun kalau ada kasus baru kami tetap siap melakukan penanganan," kata Yuda Permana.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Lombok Tengah, H Suardi mengatakan untuk capaian target vaksinasi dosis satu sebanyak 731.669 atau 95 persen dan vaksinasi dosis pelengkap 643.487 atau 83 persen. Sedangkan capaian vaksinasi booster di Lombok Tengah sebanyak 281.075 dosis atau 19 persen dari target vaksinasi 767.700 dosis.

Keinginan masyarakat untuk mengikuti kegiatan vaksinasi tahap tiga ini mulai menurun, sehingga target yang telah ditetapkan pemerintah pusat belum bisa tercapai. Dinas kesehatan Lombok Tengah tetap membuka layanan vaksinasi di semua Puskesmas, supaya target vaksinasi bisa tercapai.

"Pelayanan vaksinasi tetap kita buka di semua Puskesmas," demikian Suardi.