"Kami harap lahir para pembimbing profesional yang akan memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah haji," ujar Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Pernyataan Hilman itu disampaikan saat menutup kegiatan sertifikasi pembimbing haji dan umrah di Nusa Tenggara Barat.
Hilman mengatakan dalam upaya peningkatan jumlah pembimbing ibadah haji dan umrah bersertifikat, Kemenag bekerja sama dengan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).
Baca juga: Stafsus: Moderasi beragama bisa disisipkan pada materi manasik haji
Baca juga: Menag: Banyak jamaah haji yang masih belum paham manasik
Ke depan, Hilman mendorong para Kepala Kanwil Kemenag Provinsi juga dapat menjalin kerja sama dengan ormas Islam dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) untuk menggelar sertifikasi.
"Untuk pelaksana, saya berharap, ke depan masih ada beberapa pelatihan yang bisa dilakukan secara mandiri, apakah bekerja sama dengan KBIHU, atau mitra yang lain seperti ormas. Sehingga kita punya pembimbingan bersertifikat yang cukup," kata dia.
Bimbingan ibadah haji, kata dia, lokusnya ada di kabupaten/kota, sehingga perlu banyak pembimbing profesional lewat kerja sama Kanwil dengan PTKIN serta KBIHU.
Hilman mengapresiasi semangat para pembimbing ibadah haji dalam mengikuti sertifikasi di NTB. Menurutnya, sertifikasi bertujuan mempersiapkan pembimbing ibadah haji dan umrah yang memiliki kapasitas, pengetahuan, dan keterampilan yang terstandar dalam membina jamaah haji yang akan berangkat ke Tanah Suci.
"Saya juga mengucapkan terima kasih atas dukungan UIN Mataram dan Asrama Haji dalam pelaksanaan sertifikasi pembimbing ibadah haji dan umrah di Nusa Tenggara Barat," kata dia.*
Baca juga: Pemerintah lakukan pemantapan manasik jelang puncak pelaksanaan haji
Baca juga: Jamaah Indonesia kembali dapat bimbingan manasik haji selama di Mekkah
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022