Jakarta (ANTARA News) - Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ade Sudrajat mengatakan bahwa nilai ekspor Indonesia sulit untuk diseimbangkan dengan nilai ekspor China ke Indonesia.

Hal ini disampaikannya pada jumpa pers mengenai kunjungan delegasi China Chamber of Commerce for Import and Export of Textiles (CCCT), di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis.

Menurut dia, hal tersebut dikarenakan kinerja ekspor China yang jauh lebih besar dibandingkan dengan Indonesia.

Dia memaparkan, pada 2009 total perdagangan China dengan Indonesia mencapai angka 1,2 miliar sedangakan Indonesia kurang dari 20 persen dari total perdagangan tersebut, yaitu 180 juta.

"Artinya ada kesenjangan sebanyak 80 persen, ditambah lagi setelah free trade 2010 lalu, import Indonesia dari China meningkat menjadi 2,3 miliar meskipun kita meningkat menjadi 388 juta," ujar Ade

Hal inilah yang membuat Indonesia alami devisit sebesar 1,9 miliar.

"Oleh sebab itu kami mengajak para pengusaha China untuk mau berinvestasi di Indonesia, namun bukan menjadikan Indonesia sebagai domestic market mereka," katanya.
(M048)

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012