Padang (ANTARA) - Pemerintah Kota Padang menggandeng peneliti dari Universitas Huddersfield, Inggris, untuk memperkuat mitigasi bencana di daerah itu melalui diskusi kelompok terpumpun guna menghimpun berbagai saran dan masukan.
Sekda Kota Padang Andree Algamar di Padang, Sumatera Barat, Kamis, berharap Kota Padang senantiasa terhindar dari segala bentuk bencana alam ataupun nonalam.
"Tidak bisa dipungkiri bencana bisa saja terjadi di daerah ini, maka itu perlu mitigasi agar kita semua warga Kota Padang siap mulai dari sebelum, sewaktu, dan sesudah terjadinya bencana," ujarnya.
Pada kesempatan itu, ia menyampaikan terima kasih kepada tim peneliti dari Universitas Andalas dan Universitas Huddersfield, Inggris, yang ikut berkolaborasi memberikan dukungan berupa ide dan gagasan soal kebencanaan.
Baca juga: Padang perlu tingkatkan mitigasi agar siap hadapi gempa, kata pakar
"Masukan yang diberikan amat berarti demi melindungi 900 ribu lebih warga di kota yang kita cintai ini," ujarnya.
Pada diskusi kelompok yang membahas program mitigasi bencana itu menghadirkan dosen dari Universitas Huddersfield, Inggris, yakni Erzi Hayat dan Asitha De Silva.
Selain itu menghadirkan dosen Fakultas Teknik Unand Taufika Ophiyandri dan Benny Hidayat, dosen Pascasarjana Unand Prof Bambang Istijono, dan dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Ade Suzana Eka Putri.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang Endrizal mengatakan pihaknya terus melakukan berbagai langkah dan upaya penguatan mitigasi bencana, di antaranya pencanangan Padang Tangguh Bencana untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki pengetahuan kebencanaan sebagai upaya untuk menyelamatkan diri sendiri, keluarga atau orang lain ketika terjadi bencana.
Baca juga: Akademisi: Mitigasi bencana abrasi bisa struktural dan non-struktural
Dalam program Padang Tangguh Bencana, pihaknya sudah membuat keluarga tangguh bencana, sekolah tangguh bencana, kelurahan tangguh bencana, serta pasar, hotel, rumah sakit dan masjid tangguh bencana.
Selain itu mal tangguh bencana, kampus tangguh bencana serta tempat les, BUMN dan OPD Tangguh Bencana.
Pihaknya saat ini sedang mengimplementasikan indikator tsunami ready community yang merupakan program UNESCO-IOC.
Pada 30 September 2022 juga akan dilakukan peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana dan Pencanangan Tsunami Ready Community atau komunitas siaga tsunami sebagai program peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi ancaman tsunami dengan berbasis pada 12 indikator yang telah ditetapkan UNESCO-IOC.
Baca juga: Kemendes PDTT: Mitigasi kebencanaan penting dalam penanganan bencana
"Harapannya adalah masyarakat senantiasa siap siaga dan tidak gagap dalam menghadapi ancaman gempa dan tsunami," katanya.
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022