Kami berharap PSM bermain terbuka tiga pemain bek, tetapi mereka bermain bertahan dan mengandalkan serangan balik dengan dua pemain striker.

Solo, Jawa Tengah (ANTARA) - Pelatih caretaker Persis Solo, Rasiman, mengakui bahwa dirinya keliru dalam mengantisipasi strategi yang disiapkan oleh PSM Makassar ketika kedua tim bermain imbang 1-1 dalam laga pekan ke-11 Liga 1 Indonesia di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Kamis.

"Kami berharap PSM bermain terbuka seperti Bali United, tetapi hal itu, tidak terjadi," kata Rasiman dalam jumpa pers selepas pertandingan.

Persis memang cukup diuntungkan permainan terbuka yang disajikan Bali United di pertandingan sebelumnya dan menjungkalkan tim juara bertahan itu dengan skor 2-0 di Stadion Manahan, pada 15 September lalu.

Rasiman tampaknya mengantisipasi PSM, yang berstatus tim papan atas klasemen sementara dan satu-satunya dengan catatan nirkalah sepanjang musim ini, bakal menampilkan permainan terbuka.

Namun, Rasiman menilai PSM justru hanya fokus menggalang pertahanan dan melancarkan serangan balik, termasuk yang menghasilkan gol penyama kedudukan lewat kaki Kenzo Nambo dua menit jelang turun minum, menghapus keunggulan yang sempat dimiliki tuan rumah melalui gol Irfan Jauhari.

"PSM bermain formasi bertahan 5-3-2. Kami berharap PSM bermain terbuka tiga pemain bek, tetapi mereka bermain bertahan dan mengandalkan serangan balik dengan dua pemain striker. Sehingga, kadang sulit diantisipasi pemain belakang Persis," kata Rasiman.

Baca juga: Tahan imbang Persis 1-1, PSM hindari kekalahan perdana

Rasiman bahkan bersikeras bahwa gol balasan PSM bukan lahir dari kualitas serangan yang dilancarkan sang tamu, tetapi justru karena kesalahan teknik yang dilakukan oleh para pemain Persis sendiri.

Menurut Rasiman seharusnya gol balasan PSM tidak terjadi apabila para pemainnya bisa menjaga fokus dalam pertandingan.

Rasiman sangat menyayangkan Laskar Sambernyawa hanya bisa mengantungi satu poin dari pertandingan tersebut, sebab menurut dia para pemain Persis bisa menguasai permainan di babak pertama.

Menurut Rasiman bermain imbang belum hasil yang menggembirakan karena Persis merasa bermain lebih baik terutama di babak pertama. Anak-anak babak pertama dapat menguasai permainan dibanding lawan yang bermain bertahan.

Di sisi lain, apabila saat menghadapi Bali United, Persis mendapat keuntungan hanya meladeni 10 pemain sejak menit ke-38, kali ini giliran mereka berada di situasi terbalik meski hal itu hanya terjadi pada sisa tiga menit waktu normal saja setelah Jaimerson diganjar kartu merah oleh wasit Choirudin.

"Soal kartu merah buat Jaimerson, saya tidak mau berkomentar dan menjadi pelajaran untuk kita semua dan tim," kata Rasiman.

Sementara itu sang pencetak gol, Irfan Jauhari, menegaskan bahwa Persis tampil lebih baik melawan PSM dibandingkan saat mengalahkan Bali United. Sayangnya penampilan yang lebih baik itu tidak berbanding lurus dengan hasil pertandingan yang hanya membuahkan satu poin.

Persis sementara naik ke urutan ke-11 klasemen dengan raihan 11 poin dan selanjutnya akan kembali main di kandang menjamu RANS Nusantara FC pada Kamis (6/10) pekan depan.

Baca juga: Borneo FC sebut penunjukan Gaspar bukan rencana instan
Baca juga: Jadwal Liga 1 pekan ini diwarnai dua derbi panas

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2022