Jakarta (ANTARA) - Vaksinolog Dirga Sakti Rambe meminta para calon jamaah baik haji maupun umrah untuk tidak menunda-nunda melakukan vaksinasi meningitis agar memiliki waktu cukup untuk pembentukan antibodi.

"Calon jamaah yang sudah lunas pembayarannya, kalau sudah ada vaksinnya langsung saja daftar agar jamaah mendapatkan waktu yang cukup untuk pembentukan antibodi," ujar Dirga dalam webinar "Persiapan Haji dan Umrah dengan Vaksinasi Meningitis" yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.

Ia mengemukakan, meningitis merupakan penyakit peradangan pada selaput otak yang disebabkan oleh bakteri Neisseria Meningitidis atau yang sering dikenal dengan meningokokus.

"Pada dasarnya meningitis merupakan penyakit infeksi saluran pernafasan maka penularannya mirip dengan COVID-19," kata Dirga yang juga Dokter Spesialis Penyakit Dalam sekaligus founder Imuni.

Baca juga: Normalisasi vaksin Meningitis bergulir hingga Januari 2023

Oleh karena itu, menurut dia, vaksinasi meningitis sangat penting bagi jamaah mengingat pelaksanaan haji maupun umrah akan membuat berkumpulnya banyak orang dari berbagai negara yang dapat meningkatkan risiko penyebaran infeksi meningitis.

"Haji dan umrah mengumpulkan jutaan orang bersama-sama, berisiko IMD (Invasive Meningococcal Disease). IMD adalah penyakit menular dengan peningkatan risiko wabah di kerumunan dan tempat tertutup," katanya.

Ia mengingatkan jamaah haji kemungkinan menjadi pembawa dan menyebarkan IMD di komunitas lokal mereka. Oleh karena itu, mengurangi pengangkutan bakteri sangat penting untuk mencegah penularan.

Ia menyarankan, penggunaan vaksin kuadrivalen konjugasi bagi jamaah haji dan umrah akan bermanfaat karena berpotensi mengurangi transmisi dengan mencegah atau membersihkan bakteri.

Baca juga: Kemenkes datangkan 250 ribu dosis vaksin Meningitis di awal Oktober

"Oleh karena itu segera vaksinasi. Di lapangan saat ini vaksin meningitis dari berbagai merek kondisinya juga terbatas," tuturnya.

Secara terpisah, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu mengatakan pihaknya membutuhkan waktu pelaksanaan normalisasi ketersediaan vaksin Meningitis Meningokokus di dalam negeri hingga Januari 2023.

"Normalisasi stok vaksin Meningitis Meningokokus (MM) akan berlangsung setidaknya hingga Januari 2023," katanya.

Ia mengatakan, kelangkaan vaksin meningitis di Indonesia saat ini karena produsen Vaksin MM yang telah memperoleh izin edar dari BPOM tidak bisa melanjutkan produksi untuk kelompok Vaksin ACM135 Meningococcal Polysaccharide.

Baca juga: Kemenag berkoordinasi dengan Arab Saudi soal vaksin meningitis

Menurut Maxi, situasi itu terjadi karena sedang dalam proses pemenuhan Corrective Action and Preventive Action (CAPA) prekualifikasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022