Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI mengajak semua pihak untuk terlibat menciptakan kondisi yang sejuk dan damai dalam tahapan penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Setiap orang termasuk pengurus, anggota partai politik, dan pejabat negara agar menciptakan kondisi yang sejuk dan damai dalam tahapan penyelenggaraan pemilu," kata Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja di Jakarta Kamis.

Setiap orang termasuk pengurus dan anggota partai politik, serta pejabat negara diimbau agar tidak menggunakan politisasi suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), baik dalam kegiatan aktivitas kampanye maupun kegiatan yang menjurus kepada aktivitas kampanye, papar dia.

Baca juga: Bawaslu minta jangan curi start kampanye

"Dan tidak melakukan aktivitas politik praktis di tempat keagamaan," kata dia.

Untuk pejabat negara, Bawaslu mengimbau agar dapat menahan diri tidak melakukan berbagai tindakan yang menyalahgunakan wewenang dan menggunakan fasilitas jabatannya guna kepentingan partai politik dan golongan tertentu.

Bagja mengatakan partai politik, bakal calon peserta pemilu presiden, wakil presiden, dan pemangku kepentingan pemilu memiliki tanggung jawab untuk memberikan pendidikan politik bagi masyarakat.

Baca juga: Bawaslu RI berupaya mereduksi kecurangan pelaksanaan Pemilu 2024
Baca juga: Bawaslu imbau masyarakat hindari polarisasi gunakan isu SARA

"Edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pemilu yang bersih dari isu politik identitas, politisasi SARA, berita bohong atau hoaks, dan ujaran kebencian," kata Bagja.

Hal tersebut, katanya, menjadi suatu kebutuhan, terutama dalam rangka mewujudkan pemilu berintegritas yang tidak hanya dari sisi hasilnya saja namun juga dari sisi proses penyelenggaraan pemilu.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022