Indonesia punya kekuatan jadi "trendsetter" busana muslim

maju sama-sama ke kancah internasional

Jakarta (ANTARA) - Asisten Deputi Kemitraan dan Perluasan Pasar Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Pixy mengatakan Indonesia mempunyai kekuatan yang kuat menjadi trendsetter fesyen muslim dunia.

"Kita punya kekuatan yang kuat dari segi designer dan punya jumlah populasi besar, bagaimana kalau menjadi trendsetter (fesyen muslim) dunia," kata dia dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Kemenko UKM tahun ini bergabung dengan gelaran acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) dengan misi membawa fesyen muslim Indonesia ke kancah internasional, salah satunya melalui kegiatan Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MOTIONFEST).

Selain Kemenko UKM, IN2MOTIONFEST juga merupakan hasil kolaborasi dengan Bank Indonesia, Asosiasi Indonesian Fashion Chamber, serta lembaga terkait lainnya.

"Tahun depan, diharapkan kementerian lain bergabung, asosiasi dan pihak stakeholder terkait, untuk sama-sama mendorong IN2MOTIONFEST ke kancah internasional," ujar Pixy.

Pixy mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo, mengatakan Indonesia sebagai lima besar pasar terbesar untuk fesyen muslim dunia dan nomor satu di Asia seharusnya menjadi pemimpin untuk fesyen muslim.

"Membawa modest fashion dengan festival di belakangnya. Kita menggeret seluruh ekosistem yang ada di dunia fesyen untuk maju sama-sama ke kancah internasional," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (BI) Ita Rulina mengatakan, IN2MOTIONFEST merupakan salah satu agenda dalam ISEF 2022 yang akan berlangsung pada 5 – 9 Oktober 2022 di Jakarta Convention Center (JCC).

"Ada dua kegiatan pre-event dan main event, (IN2MOTIONFEST) dilakukan dua kali setahun. Insha Allah menjadi suatu gerakan yang mendorong lokomotif perekonomian," kata dia yang berharap industri halal Indonesia maju khususnya modest fashion.

Modest fashion merupakan gaya busana tertutup, tidak mengekspos tubuh dan kulit secara berlebihan.