London (ANTARA) - Perdana Menteri Inggris Liz Truss memecah keheningannya pada Kamis, setelah hampir seminggu kekacauan di pasar keuangan yang dipicu oleh rencananya untuk pemotongan pajak, dengan mengatakan dia bersedia mengambil keputusan "kontroversial" untuk menyalakan kembali pertumbuhan.
Sehari setelah bank sentral Inggris (BoE) menghidupkan kembali program pembelian obligasi dalam langkah darurat untuk melindungi dana pensiun dari potensi keruntuhan parsial, Truss menyalahkan pergolakan pada invasi Rusia ke Ukraina yang telah menyebabkan inflasi melonjak di seluruh dunia.
"Kami harus mengambil tindakan segera untuk membuat ekonomi kami tumbuh, membuat Inggris bergerak, dan juga menangani inflasi, dan tentu saja, itu berarti mengambil keputusan yang kontroversial dan sulit," katanya dalam serangkaian wawancara dengan stasiun radio BBC lokal.
"Tapi saya siap melakukan itu sebagai perdana menteri, karena yang penting bagi saya adalah kita menggerakkan ekonomi kita."
Truss menjadi perdana menteri pada 6 September setelah memenangkan kepemimpinan Partai Konservatif yang memerintah dengan janji untuk memotong pajak.
Imbal hasil obligasi pemerintah Inggris, yang melonjak setelah menteri keuangannya Kwasi Kwarteng memaparkan rencana fiskal mereka pada Jumat (23/9/2022), naik lagi di awal perdagangan Kamis, membalikkan beberapa penurunan pada Rabu (28/9/2022) ketika BoE mengumumkan langkah daruratnya.
Sterling turun sekitar 1,0 persen terhadap dolar AS, membawa penurunannya pada September menjadi lebih dari 7,0 persen, hampir dua kali penurunan euro terhadap dolar.
"Ini adalah rencana yang tepat yang telah kami tetapkan," kata Truss, menambahkan itu akan menempatkan ekonomi Inggris pada lintasan yang lebih baik untuk jangka panjang.
Ditanya dalam satu wawancara apakah sudah waktunya untuk membalikkan anggaran mini, Truss berkata: "Tidak, itu bukan karena ... sebagian besar paket yang kami umumkan pada Jumat (23/9/2022) adalah dukungan energi untuk individu dan bisnis dan saya pikir itu benar-benar hal yang benar untuk dilakukan."
Investor, bisnis, dan konsumen sekarang menunggu pemerintah untuk mengumumkan rincian lebih lanjut tentang bagaimana rencananya untuk membuat ekonomi tumbuh lebih cepat, yang akan menjadi kunci untuk memperbaiki keuangan publik Inggris yang semakin meregang.
"Setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, pemerintah sekarang akan dikritik oleh pasar dan bisnis tentang seberapa serius mereka tentang pertumbuhan dan tentang tanggung jawab fiskal mereka untuk membayar kembali utang," Tony Danker, direktur jenderal Konfederasi Industri Inggris mengatakan Rabu (28/9/2022) malam.
Mantan gubernur BoE Mark Carney mengkritik rencana pemotongan pajak, dengan mengatakan itu telah melemahkan upaya bank sentral Inggris untuk mengekang inflasi dan menabur kekacauan di pasar keuangan.
"Sayangnya memiliki anggaran parsial, dalam keadaan ini - ekonomi global yang sulit, posisi pasar keuangan yang sulit, bekerja di lintas tujuan dengan Bank - telah menyebabkan pergerakan yang cukup dramatis di pasar keuangan seperti yang telah kita semua lihat," kata Carney kepada BBC.
Deputi Kwarteng, Chris Philp mengatakan pemerintah akan tetap pada rencananya untuk mengadakan pengumuman fiskal yang lebih lengkap pada 23 November, ketika akan menetapkan rincian lebih lanjut tentang bagaimana akan memotong utang.
Beberapa analis keuangan mengatakan pemerintah mungkin harus menyampaikan pengumuman itu untuk menenangkan investor.
Baca juga: Inggris lanjutkan rencana ekonomi kontroversial, sebut itu jalan benar
Baca juga: Pound melemah karena dorongan BoE pudar, euro turun fokus data inflasi
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022