AirAsia layani penerbangan internasional di Aceh, Padang dan Pekanbaru

Jakarta (ANTARA) - Maskapai penerbangan AirAsia akan kembali melayani penerbangan internasional di Banda Aceh, Padang, dan Pekanbaru, dengan membuka rute dari ketiga kota tersebut ke Kuala Lumpur, Malaysia, mulai Oktober 2022.

"Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Provinsi Aceh, Sumatera Barat, dan Riau terhadap pembukaan kembali rute-rute ini," kata CEO AirAsia Malaysia Riad Asmat dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis.

Riad menyampaikan penerbangan internasional di tiga kota utama di Pulau Sumatera ini akan dioperasikan oleh maskapai AirAsia Malaysia (kode penerbangan AK) menggunakan pesawat Airbus A320 dengan kapasitas 180 penumpang.

Tiket untuk rute Banda Aceh-Kuala Lumpur PP, Padang-Kuala Lumpur PP, dan Pekanbaru-Kuala Lumpur PP sudah dapat dipesan mulai hari ini di platform pemesanan tiket AirAsia di aplikasi Airasia Super App, agen perjalanan konvensional maupun online (OTA).

Adapun penerbangan di setiap rute dilayani sebanyak dua kali dalam seminggu.

Ia mengatakan, kembalinya AirAsia di tiga rute ini merupakan wujud komitmen AirAsia bersama Pemerintah Provinsi Aceh, Sumatera Barat, dan Riau terkait layanan penerbangan internasional.

Hal ini sekaligus menjawab permintaan berbagai pihak yang sudah sangat menantikan rute-rute ini khususnya masyarakat di kedua negara yang memiliki ikatan kerabat dan kedekatan budaya, serta para pelaku industri pariwisata.

Pembukaan kembali rute internasional yang menghubungkan Kuala Lumpur dengan tiga kota utama di Sumatera ini juga menjadi momentum kebangkitan industri pariwisata dan mendorong tumbuhnya pelaku ekonomi kreatif di wilayah Aceh, Sumatera Barat, dan Riau.

"Sebagai grup maskapai dengan konektivitas yang luas di ASEAN maupun Asia Pasifik kami berharap bersama afiliasi kami di Indonesia, Indonesia AirAsia, dapat berperan besar untuk membawa turis asing langsung ke berbagai kota di Indonesia," ujarnya.

Ia juga berharap dengan dibukanya kembali rute ini, dapat melayani wisatawan-wisatawan dari Malaysia yang sudah tidak sabar untuk berkunjung, bertemu kerabat, mengembangkan bisnis maupun berwisata di Aceh, Riau dan Sumatera Barat.

"Hal ini diharapkan dapat memberikan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat serta turut membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya," katanya.