London (ANTARA) - Kepala Sekretaris Departemen Keuangan Inggris Chris Philp mengatakan, tidak setuju dengan kekhawatiran yang diangkat oleh Dana Moneter Internasional (IMF) tentang anggaran pemotongan pajak pemerintah yang telah mengguncang pasar, dengan mengatakan hal itu akan mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
"Saya melihat komentar IMF. Saya dengan hormat tidak setuju," katanya kepada Sky News, seperti dikutip Reuters pada Kamis.
Menteri Keuangan Kwasi Kwarteng memicu gejolak di pasar keuangan pekan lalu ketika ia menyampaikan rencana pemotongan pajak tanpa merinci dampaknya terhadap keuangan publik atau bagaimana pemerintah akan mereformasi ekonomi untuk memacu pertumbuhan.
Pound merosot dan imbal hasil obligasi pemerintah Inggris melonjak, memaksa bank sentral Inggris (BoE) untuk menghidupkan kembali program pembelian obligasi dalam langkah darurat pada Rabu (28/9/2022) untuk menopang dana pensiun.
Philp mengatakan pemerintah akan tetap pada rencananya untuk mengadakan pengumuman fiskal yang lebih lengkap pada 23 November, ketika akan menetapkan rincian lebih lanjut tentang bagaimana akan memotong utang.
Ditanya apakah pemerintah menyesali penanganannya terhadap ekonomi, Philp mengatakan suku bunga telah meningkat di seluruh dunia sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022