Jakarta (ANTARA) - Perusahaan BUMN di bidang farmasi PT Bio Farma (Persero) langsung memproduksi 20 juta dosis vaksin COVID-19 IndoVac usai mengantongi Izin edar darurat (Emergency Use Authorization/EUA).
"Kami langsung produksi ya, karena memang sudah kami siapkan. Fasilitas produksinya sudah dapat sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari BPOM," kata Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan, untuk tahap awal Bio Farma menyiapkan 20 juta dosis di fasilitas produksi yang berdomisili di Kota Bandung, Jawa Barat.
Sesuai EUA yang diperoleh, kata Honesti, vaksin IndoVac diperuntukkan bagi dosis primer yang menyasar masyarakat usia 18 tahun ke atas.
"Tapi kami juga sudah melakukan persiapan uji klinik booster (dosis penguat) usia dewasa, sudah berjalan. Ini kami lagi persiapan uji klinik remaja usia 12 hingga 17 tahun," katanya.
Sesuai dengan rencana kerja, vaksin yang dikembangkan Bio Farma bersama Baylor College of Medicine (BCM) itu dipersiapkan secara bertahap mulai dari usia dewasa, remaja, dan anak.
Honesti menambahkan vaksin berplatform teknologi protein rekombinan itu telah memperoleh sertifikat halal serta dapat diadaptasi ke varian (strain) baru COVID-19.
"IndoVac juga sudah mendapat sertifikasi halal. Jadi kita langsung produksi," katanya.
Baca juga: BPOM pastikan seluruh vaksin COVID-19 produksi dalam negeri halal
Baca juga: BPOM terbitkan EUA Vaksin IndoVac primer untuk dewasa
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022