Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengajak masyarakat bermigrasi menggunakan kendaraan listrik dari kendaraan berbahan bakar minyak atau konvensional.
"Kita harus segera bermigrasi," kata pria yang akrab disapa Bamsoet itu saat menghadiri Pameran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2022 di JCC Senayan, Jakarta, Kamis.
Bamsoet menyebut migrasi ke moda transportasi listrik penting dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara. Dia menyebut 60 persen udara saat ini dicemari oleh buangan gas dari bensin.
Dia juga mengatakan dengan migrasi menggunakan kendaraan listrik maka dapat membantu mengurangi beban subsidi yang selama ini dikeluarkan Pemerintah untuk bahan bakar minyak (BBM).
Baca juga: Energi baru tak cuma kurangi emisi tapi juga dorong inovasi teknologi
Baca juga: Pengamat: Ekosistem EV dimulai dari tata ulang sistem energi nasional
"Catatan Korlantas Polri per Agustus kemarin kendaraan bermotor di Indonesia sudah melebihi 150 juta unit, yang kalau dikalikan rata-rata lima liter bayangkan berapa barel yang kita harus keluarkan dan berapa rupiah yang harus kita keluarkan sebagai subsidi," tuturnya.
Alih-alih dana tersebut digelontorkan untuk subsidi BBM, kata Bamsoet, dana tersebut akan jauh lebih berguna bagi masyarakat bila dialokasikan untuk pendidikan maupun kesehatan.
"Kita akan membantu memperkecil kompensasi BBM yang hari ini telah mencapai 689 triliun atau lebih besar 195 triliun dari yang dianggarkan Pemerintah pada tahun 2022," ujarnya.
Migrasi menggunakan kendaraan listrik, sambung Bamsoet, dapat pula menjadi alternatif solusi untuk menekan ketergantungan impor minyak dan gas (migas).
Baca juga: GAIKINDO: Kendaraan listrik adalah kendaraan masa depan
"Ini juga penting agar beban APBN kita tidak terkuras dengan impor migas yang selama ini kita ambil dari beberapa negara dan harganya juga makin lama makin mahal," ucapnya.
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) itu pun menyebut migrasi ke kendaraan listrik juga penting dilakukan mengingat cadangan minyak bumi maupun gas bumi yang kian menipis di masa mendatang. "Sehingga memang kita harus siap-siap sebelum benar-benar energi tersebut betul-betul habis," katanya.
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022