Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) memberikan pelatihan kepada masyarakat agar mampu melakukan pemetaan dan menangani atau mengendalikan penyakit kejadian luar biasa (KLB) sebagai surveilans berbasis masyarakat (SBM).

"Kami melatih masyarakat untuk menjadi relawan yang tujuannya agar mampu melakukan pemetaan terhadap faktor risiko ataupun ancaman penyakit yang berpotensi KLB yang terdapat di wilayah masing-masing dan menentukan aksi untuk setiap fase kejadian," kata Ketua program Community Pandemic Preparedness Program (CP3) PMI Zulfahmi melalui sambungan telepon di Sukabumi, Rabu.

Salah satu daerah yang menjadi target program PMI yakni Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Di daerah ini ada 60 warga yang diikutsertakan dalam pelatihan untuk menjadi relawan pengendalian penyakit KLB dan SBM.

Dia menyebut pelatihan ini menyasar di dua desa yakni Desa Sukabangun, Kecamatan Deltapawan dan Desa Tanjungpura, Kecamatan Muarapawan.

Baca juga: PMI perketat pengawasan kualitas darah

Kegiatan ini diselenggarakan selama 26 hingga 30 September 2022.

Pelatihan ini, katanya, sebagai salah satu program prioritas untuk memperkuat kapasitas PMI.

Dia mengharapkan peserta bisa memahami hingga mampu mengendalikan KLB, kemudian memahami sistem surveilans kesehatan manusia dan hewan yang diterapkan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pertanian RI

Dia mengharapkan peserta bisa menjalankan program dan berperan memberikan rujukan, terkait dengan masalah pandemi atau endemis dari suatu penyakit di wilayahnya yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan atau Dinas Peternakan setempat.

Baca juga: PMI dan ICRC bantu Pemerintah Indonesia tanggulangi katarak
Baca juga: HUT ke-77 PMI ajak masyarakat terus tebar kebaikan

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022