China merusak elemen kunci dari tatanan berbasis aturan internasional

Yokosuka (ANTARA) - Wakil Presiden AS Kamala Harris mengutuk tindakan China yang dianggap mengganggu di Pasifik, dan dia berjanji untuk memperdalam hubungan tidak resmi dengan Taiwan.

"China merusak elemen kunci dari tatanan berbasis aturan internasional," kata Harris di atas kapal USS Howard selama kunjungan ke instalasi Angkatan Laut AS terbesar di dunia di Yokosuka, dekat ibu kota Jepang, pada Rabu.

Harris, yang akan melakukan kunjungan selama empat hari ke Asia, mengatakan bahwa China telah mengerahkan kekuatan militer dan ekonominya untuk memaksa dan mengintimidasi tetangganya.

"Dan kami telah menyaksikan perilaku yang mengganggu di Laut China Timur dan di Laut China Selatan, dan yang terbaru, provokasi di Selat Taiwan.”

Baca juga: AS pertimbangkan sanksi terhadap China untuk melindungi Taiwan

Pernyataan kepada para pelaut Amerika yang mengenakan pakaian putih muncul setelah Presiden AS Joe Biden berjanji dalam sebuah wawancara yang ditayangkan pada 18 September untuk membela pulau Taiwan yang diklaim China dari "serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya".

AS menganut kebijakan "satu China" yang secara resmi hanya mengakui Beijing tetapi mengikat pemerintah AS untuk menyediakan sarana bagi Taiwan yang diperintah secara demokratis untuk mempertahankan diri.

China mengatakan Taiwan adalah salah satu provinsinya. China telah lama bersumpah untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya dan tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk melakukannya.

Taiwan sangat menentang klaim kedaulatan China dan mengatakan hanya 23 juta penduduk pulau itu yang dapat memutuskan masa depannya.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan pada Agustus yang membuat marah China, dan kemudian melakukan latihan militer terbesarnya di sekitar pulau itu.

Harris mengatakan pasukan AS akan beroperasi di wilayah itu agar "tidak gentar dan tidak takut" bahkan ketika AS memperkirakan tindakan "agresif berkelanjutan" oleh China.

"Kami akan terus menentang setiap perubahan sepihak terhadap status quo," kata dia.

"Dan kami akan terus mendukung pertahanan diri Taiwan, konsisten dengan kebijakan lama kami. Taiwan adalah demokrasi yang dinamis yang berkontribusi pada kebaikan global---mulai dari teknologi hingga kesehatan, dan seterusnya, dan AS akan terus memperdalam hubungan tidak resmi kami."

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan bahwa AS perlu kembali ke kebijakan satu China dan "dengan tegas menjelaskan bahwa kebijakan itu menentang semua kegiatan separatis Taiwan".
Baca juga: Kapal perang AS dan Kanada transit di Selat Taiwan
Baca juga: Biden: Pasukan AS akan bela Taiwan jika diserang China

Sumber: Reuters

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022