Jakarta (ANTARA) - Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Wanhar menyampaikan implementasi Energi Baru Terbarukan (EBT) harus selaras dengan stabilitas dan keandalan sistem.

"Sampai hari ini kontribusi EBT belum signifikan, namun begitu pemerintah tetap fokus dalam pemanfaatan EBT. Kita harus pahami bahwa implementasi energi terbarukan harus selaras dengan stabilitas dan keandalan sistem," kata Wanhar dalam diskusi daring "Hosting Capacity EBT Intermiten pada Jaringan Distribusi" di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan salah satu tantangan dalam penerapan EBT di Indonesia yaitu pandangan bahwa implementasi energi terbarukan dinilai akan mengganggu atau merusak keandalan sistem tenaga listrik yang sudah ada.

Menurut dia, seluruh pemangku kepentingan perlu diberi pemahaman terkait stabilitas dan keandalan sistem ketenagalistrikan melalui penerapan EBT, termasuk dampak dan mitigasi risiko dari penetrasi energi terbarukan dalam jaringan distribusi.

Seperti diketahui, sifat intermiten pada pembangkit listrik berbasis EBT disebabkan oleh ketergantungannya pada cuaca.

Baca juga: Menteri ESDM: RI kembangkan skema bisnis baru, dongkrak EBT panas bumi

Penyerapan daya akan bisa maksimal apabila dalam cuaca yang mendukung, seperti matahari untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan angin pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).

Namun demikian pemerintah memastikan akan meningkatkan pemanfaatan sumber daya EBT meski masih dibayangi sifat intermiten pada energi tersebut.

Ke depan, lanjut dia, potensi pengembangan pembangkit EBT akan terus dioptimalkan sehingga target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 dapat dicapai.

Ia menambahkan upaya penurunan emisi gas rumah kaca di sektor energi dapat dilakukan oleh pengembangan EBT sebagai langkah menuju energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.

"Pemerintah berkomitmen untuk mencapai target Net Zero Emission di 2060. Jadi EBT harus ditingkatkan secara pesat," katanya.

Baca juga: Pemerintah proyeksi perlu investasi 1.100 miliar dolar capai NZE 2060

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022