Penanggulangan rabies dan penyakit zoonosis lainnya, harus menerapkan pendekatan one health
Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia menggunakan pendekatan "one health" untuk melakukan penanggulangan pada penyakit rabies dan penyakit akibat zoonosis lainnya.
"Penanggulangan rabies dan penyakit zoonosis lainnya, harus menerapkan pendekatan one health,” katanya dalam Webinar "Penguatan Kolaborasi One Health, Bebas Rabies 2030" di Jakarta, Rabu.
Dalam memperingati Hari Rabies Sedunia yang jatuh pada tanggal 28 September 2022, Menkes menyatakan jika penyakit rabies masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang harus dicegah dan diperhatikan perkembangannya.
Hal itu dipicu akibat hasil data Kementerian Kesehatan yang menunjukkan dari 34 provinsi yang ada di Indonesia, hanya delapan provinsi yang dinyatakan bebas dari penyakit rabies. Bahkan menurut laporan per Agustus 2022, ditemukan kematian akibat rabies mencapai 37 kasus.
Sedangkan laporan global menyebutkan sekitar 98 persen kasus rabies di seluruh dunia, disebabkan oleh gigitan anjing yang tertular rabies.
“Oleh karena itu, pemeliharaan anjing domestik dan penanganan anjing liar secara tepat dan benar sangat menentukan keberhasilan pencegahan rabies,” tutur Budi.
Menkes menyatakan pemerintah terus berupaya memantau perkembangan penyakit tersebut, dengan menerapkan pendekatan one health.
Di mana pendekatan itu mengajak seluruh jajaran dalam pemerintahan bersama masyarakat, bekerja sama melaksanakan penanggulangan rabies untuk mencapai eliminasi rabies global pada tahun 2030 mendatang.
“Maka tugas kita harus membebaskan 26 provinsi lainnya dari rabies,” katanya.
Ia menambahkan pendekatan one health diharapkan dapat memaksimalkan pencegahan kematian akibat rabies pada manusia, yang ditentukan oleh penanganan luka gigitan secara tepat, vaksinasi anti rabies dan pemberian serum anti rabies.
“Hal ini berarti, pekerjaan ini adalah pekerjaan bersama lintas kementerian baik kesehatan pertanian maupun lingkungan hidup. Dukungan seluruh komponen bangsa sangat diperlukan agar eliminasi rabies global 2030 dapat tercapai,” katanya.
Menkes mengatakan peringatan Hari Rabies Sedunia 2022 memiliki tujuan untuk mendorong akselerasi pengendalian rabies dalam meningkatkan komitmen pemerintah daerah, merevitalisasi fasilitas pelayanan kesehatan sebagai rabies center dan menguatkan jejaring kerja antara semua pemegang kebijakan.
“Semoga Tuhan Yang Maha Esa membimbing kita dalam mencapai eliminasi rabies global pada tahun 2030,” demikian Budi Gunadi Sadikin.
Baca juga: IPB University: 26 provinsi di Indonesia endemik rabies
Baca juga: Anies beri makan kucing liar di Ancol peringati Hari Rabies
Baca juga: Masyarakat diajak aktif mencegah penyakit rabies dengan vaksinasi
Baca juga: Kementan berikan bantuan 16.000 dosis vaksin rabies
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022