Bandung (ANTARA News) - Puluhan massa dari Front Pembela Islam (FPI) Kota Bandung, Jum`at, melakukan
sweeping majalah Playboy versi Indonesia edisi pertama di beberapa toko dan pengecer buku di Jalan Merdeka serta di Cikapundung, Bandung.
Massa FPI melakukan aksinya sekitar pukul 16.10 WIB ke Toko Buku Gramedia di Jalan Merdeka Bandung. Mereka meminta pihak manajemen Gramedia memperbolehkan salah satu perwakilannya untuk masuk ke dalam toko buku tersebut guna melihat apakah Gramedia menjual majalah Playboy atau tidak.
Menanggapi hal itu Supervisor Gramedia, Syaiful Anam mengatakan, pihaknya dari awal sudah menegaskan, bahkan sudah masuk dalam standarisasi ISO, yakni tidak menjual buku-buku yang berbau porno. "Kami tegaskan lagi bahwa di sini (Gramedia-red) tidak dijual majalah Playboy," tandasnya.
Setelah melalui pembicaraan alot, permintaan mereka akhirnya dikabulkan oleh manajemen Gramedia, yakni salah seorang anggota FPI Epri Arifin didampingi Syaiful Anam selaku Supervisor Gramedia masuk ke dalam toko buku Gramedia di lantai II yang dikawal ketat oleh petugas kepolisian.
Usai melakukan "sweeping" (penyisiran) di Gramedia, Epri Arifin kepada anggota FPI lainnya mengatakan bahwa di toko buku itu tidak ditemukan adanya majalah Playboy versi Indonesia, namun dirinya menyayangkan adanya majalah-majalah lain yang berbau pornografi.
Aksi puluhan massa FPI itu sempat membuat arus kendaraan di Jalan Merdeka tersendat, namun polisi segera bertindak sigap untuk mengatasi kemacetan.
Massa FPI kemudian mendatangi tempat penjual buku emperan di Cikapundung, namun mereka di sana juga tidak menemukan majalah Playboy versi Indonesia edisi pertama yang dijual mulai 7 April 2006 itu. Akhirnya mereka membubarkan diri.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006