Tokyo (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo mempromosikan cangkang sawit dari Indonesia sebagai pemasok utama bahan baku bahan bakar industri biomassa Jepang.

"Saya sambut baik penandatanganan kerja sama ekspor cangkang sawit Indonesia ke Jepang, dengan total nilai transaksi mencapai 138 juta dolar AS," kata Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi pada kegiatan "Business Meeting on Indonesia’s Sustainable Palm Kernel Shell" di Tokyo pada Senin (26/9) sebagaimana keterangan yang diterima Antara, Rabu.

Kegiatan forum bisnis biomassa tersebut diselenggarakan kolaborasi KBRI Tokyo, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, ITPC Osaka dan Asosiasi Pengusaha Cangkang Sawit Indonesia (APCASI).

"Selanjutnya saya harapkan kerja sama ini tidak hanya terbatas pada ekspor – impor, tetapi juga diarahkan untuk meningkatkan nilai tambah komoditi cangkang sawit Indonesia”, ungkap Heri.

Baca juga: KBRI Tokyo bentuk Indonesia Trading House dorong ekspor UKM ke Jepang

Data Kementerian Perdagangan menunjukan dalam 5 tahun terakhir, tren ekspor komoditi cangkang sawit Indonesia ke Jepang meningkat 48,66 persen dengan nilai ekspor per Januari – Juli 2022 tercatat 207,5 juta dolar AS.

Hal tersebut menunjukan semakin tingginya permintaan cangkang sawit Indonesia untuk memenuhi kebutuhan sebanyak kurang lebih 97 Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) milik Jepang.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana dalam acara yang sama menekankan berbagai upaya percepatan pencapaian target netralitas karbon Indonesia pada 2060.

"Pemerintah Indonesia saat ini telah mencanangkan program konversi lebih dari 200 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) menjadi PLTBm. Komoditi cangkang sawit menjadi sangat penting sebagai bahan baku bahan bakarnya. Pemerintah memastikan peningkatan produksi komoditi cangkang sawit yang berkelanjutan," kata Rida.


Forum bisnis biomassa dihadiri oleh 11 pengusaha cangkang sawit Indonesia yang dibawa oleh APCASI dan lebih dari 40 kalangan bisnis Jepang.

Ketua Umum APCASI Dikki Akhmar dalam paparannya menjelaskan komoditi cangkang sawit Indonesia yang diekspor dapat dipertanggungjawabkan aspek asal usulnya.

Baca juga: Dubes: Tokyo Game Show perkuat profil industri digital Indonesia

"Saya dapat pastikan kejelasan asal usul komoditi cangkang sawit Indonesia yang diekspor, bahkan hingga kebun asal tandan buah segar sehingga mitra bisnis Jepang tidak perlu khawatir kejelasan 'supply chain' cangkang sawit Indonesia yang sangat menekankan prinsip keberlanjutan, transparansi dan 'traceability',”, papar Dikki Akhmar.

Sementara Direktur dan Senior Managing Executive Officer Energy Department HANWA Co.,Ltd Yasuharu Kurata mengapresiasi kerja sama impor cangkang sawit dari Indonesia.

"HANWA berterima kasih atas kontinuitas kerja sama pengadaan cangkang sawit dari Indonesia. Kami berkomitmen untuk mengimpor lebih banyak lagi cangkang sawit dari Indonesia hingga 4 juta ton – 5 juta ton", kata Yasuharu.

Forum bisnis Biomassa Indonesia – Jepang ini menghasilkan 8 (delapan) kesepakatan bisnis ekspor cangkang sawit Indonesia dengan nilai transaksi lebih dari 138 juta dolar AS.

Beberapa perusahaan Indonesia yang mencatatkan transaksi bisnis antara lain PT. Jatim Propertindo, PT. Eka Sapta Paramta Energi, PT. Bersaudara Natural Energi, PT Biomas Andalan Indonesia dan PT. Inti Persada. Sementara itu, mitra bisnis Jepang yakni Hanwa Co.Ltd, Taiheiyo Cement, Iwatani, Thomas International Co.Ltd, PPT Trading dan Samsung.

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022