Banda Aceh (ANTARA News) - Presiden Bank Dunia Paul Wolfowitz menyerahkan sertifikat kepemilikan tanah kepada sejumlah korban tsunami Aceh di Kelurahan Gampong Baro, Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh, Jumat. "Jaminan kepemilikan atas tempat tinggal dan tanah adalah salah satu hak yang paling penting dan berharga bagi semua bangsa," katanya saat bertemu dengan sejumlah warga di Kelurahan Gampong Baro Kota Banda Aceh itu. Puluhan ribu jiwa korban gempa bumi dan tsunami memerlukan adanya jaminan atas hak kepemilikan terhadap tanahnya. "Sangat penting bagi kita untuk menjamin hak kepemilikan orang-orang yang selamat dari tragedi, terutama warga golongan yang paling membutuhkan seperti janda dan anak yatim serta orang miskin," katanya. Lebih 270 unit rumah baru selesai dibangun di Kelurahan Gampong Baro atas kerja sama antara Departemen Pekerjaan Umum RI dengan Bank Dunia. Proyek pembangunan perumahan itu didanai Multi Donor Fund (MDF) untuk Aceh-Nias (Sumatera Utara). MDF memiliki dana senilai 530 juta dolar AS yang dikelola Bank Dunia mewakili 15 lembaga donor. "Beberapa ribu kepemilikan tanah telah didistribusikan dan kami sudah memiliki laporan bahwa banyak dari pemilik tanah tersebut, dengan jaminan tanah mereka maka dapat meminjam uang serta membuka kembali usahanya sendiri," kata Paul Wolfowitz. Penetapan kembali batasan-batasan tanah ini adalah tahapan pertama dari proyek sertifikasi tanah yang dikerjakan Badan Pertanahan Nasional (BPN) bekerjasama dengan Bank Dunia. Saat ini, tercatat 130 pemilik tanah telah menerima sertifikat tanah mereka. Proyek senilai 28,5 juta dolar AS yang dibiayai Bank Dunia itu nantinya akan menyediakan 600 ribu sertifikat tanah di Aceh dan Nias. Proyek sertifikat tanah (Ralas) senilai 28,5 juta dolar AS itu adalah sebuah proses yang digerakkan oleh masyarakat dan terhubung dengan proyek perumahan yang sepenuhnya melibatkan calon pemilik rumah tersebut. Di Gampong Baro, misalnya, blok bantuan dari proyek urban property yang didanai MDF dan akan berkonstribusi terhadap rekonstruksi dari infrastruktur di daerah pemukiman.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006