Tokyo (ANTARA) - Pemerintah Indonesia dan Jepang menanda tangani kerja sama bisnis biomassa senilai 138 juta dolar AS atau setara dengan Rp1,2 triliun dalam Business Meeting on Indonesia’s Sustainable Palm Kernel Shell.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang dan Federasi Mikronesia Heri Akhmadi di Tokyo, Rabu menyambut baik penandatanganan kerja sama ekspor cangkang sawit Indonesia ke Jepang tersebut.
“Saya harapkan kerja sama ini tidak hanya terbatas pada ekspor-impor, tetapi juga diarahkan untuk meningkatkan nilai tambah komoditas cangkang sawit Indonesia”, kata Heri.
Kegiatan forum bisnis biomassa tersebut terselenggara atas kolaborasi KBRI Tokyo, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, ITPC Osaka dan Asosiasi Pengusaha Cangkang Sawit Indonesia (APCASI).
Heri menambahkan kegiatan itu bertujuan mempromosikan kesiapan bisnis Indonesia sebagai pemasok utama bahan baku bahan bakar industri biomassa Jepang.
Merujuk pada data Kementerian Perdagangan dalam lima tahun terakhir, tren ekspor komoditas cangkang sawit Indonesia ke Jepang meningkat 48,66 persen, dengan nilai ekspor dari Januari hingga Juli 2022 tercatat 207,5 juta dolar AS (Rp3,1 triliun).
Tren tersebut menunjukkan semakin tingginya permintaan cangkang sawit Indonesia untuk dapat memenuhi kebutuhan sebanyak kurang lebih 97 Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) yang dimiliki Jepang.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana menekankan berbagai upaya percepatan pencapaian target netralitas karbon Indonesia pada 2060.
Saat ini Pemerintah Indonesia telah menetapkan program konversi lebih dari 200 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
“Pemerintah Indonesia memastikan peningkatan produksi komoditas cangkang sawit yang berkelanjutan, baik untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun sebagai komoditi ekspor unggulan Indonesia," kata Rida.
Sementara itu, Direktur dan Senior Managing Executive Officer Energy Department HANWA Co.,Ltd Yasuharu Kurata berkomitmen untuk mengimpor lebih banyak lagi cangkang sawit dari Indonesia sebanyak empat hingga lima juta ton.
Forum bisnis Biomassa Indonesia – Jepang dihadiri oleh 11 pengusaha cangkang sawit Indonesia yang dibawa oleh APCASI dan lebih dari 40 kalangan bisnis Jepang itu menghasilkan delapan kesepakatan bisnis ekspor cangkang sawit Indonesia dengan nilai transaksi lebih dari 138 juta dolar AS (Rp1,2 triliun).
Sejumlah perusahaan Indonesia yang mencatatkan transaksi bisnis, antara lain PT Jatim Propertindo, PT Eka Sapta Paramta Energi, PT Bersaudara Natural Energi, PT Biomas Andalan Indonesia dan PT Inti Persada.
Sementara itu, mitra bisnis Jepang yakni Hanwa Co.Ltd, Taiheiyo Cement, Iwatani, Thomas International Co.Ltd, PPT Trading dan Samsung.
Baca juga: Dirjen Minerba: Co-firing biomassa di PLTU percepat transisi energi
Baca juga: Pulau Jawa punya potensi lahan kering untuk biomassa 916 ribu hektare
Baca juga: PLN: Uji coba biomassa cangkang pada PLTU capai 100 persen
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022