Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 19 siswa SD Islam Panglima Besar (PB) Soedirman Cijantung, Jakarta, akan belajar budaya dan adat istiadat di Yeseo Elementary School (YES) Busan, Korea Selatan (Korsel), mulai 10-15 April 2006. Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Depdiknas Prof Dr Sujanto saat menerima delegasi para siswa itu di Jakarta, Jumat sore, berharap, agar para siswa mampu menyesuaikan kondisi udara, makanan dan adat istiadat serta menunjukkan kemampuan dalam berkomunikasi bahasa Inggris di Korsel. Sebelum ditempatkan di rumah para keluarga Korsel di Busan, para siswa akan diterima Dubes RI untuk Korsel Jacob Tobing di Seoul untuk bertatap muka serta bersilaturahmi. Para siswa itu akan didampingi tiga orang guru dan seorang staf dari Depdiknas serta akan tinggal di setiap keluarga masyarakat Korsel untuk setiap dua siswa RI guna memahami budaya dan istiadat termasuk cara memasak, berolahraga dan berlatih keterampilan tertentu. Selain itu, para siswa mengadakan tatap muka dengan para siswa setingkat SD di YES untuk berdiskusi tentang budaya dan iptek dari kedua negara. Para siswa SD Soedirman Jakarta beberapa bulan sebelumnya telah berkomunikasi dengan siswa dari YES di Busan, Kosel melalui berkirim surat via email tentang kebudayaan, adat istiadat dan kesenian tradisional dari kedua negara. Sebelum mengakhiri kunjungan ke Korsel, para siswa akan menampilkan kesenian tradisional Indonesia seperti tarian poco-poco dan sejumlah tarian dari Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim dan Bali di depan para siswa YES dan para keluarga yang menampungnya. Sementara itu, pengurus Yayasan PB Soedirman Budhy Iswanto mengatakan, 19 siswa SD yang akan mengikuti pertukaran pelajar di Korsel, merupakan siswa kelas V dan VI pilihan yang memenuhi persyaratan menguasai percakapan bahasa Inggris, pandai dan keterampilan menari tradisional.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006