PBB (ANTARA) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (27/9) menyuarakan kekhawatiran atas merebaknya sejumlah penyakit yang ditularkan melalui vektor dan air di Pakistan yang dilanda banjir.
Wabah penyakit yang ditularkan melalui vektor dan air itu menjadi kekhawatiran yang terus meningkat di provinsi Sindh dan Balochistan, yang sejumlah besar distriknya masih terendam banjir, kata Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Banjir juga merusak hampir 1.500 fasilitas kesehatan di seluruh penjuru negeri, termasuk lebih dari 300 lemari pendingin dan sistem tenaga surya, yang mengganggu rantai dingin vaksin.
Penilaian masih terus dilakukan. Namun, sekitar 7,9 juta orang masih telantar akibat bencana banjir.
Hampir 600.000 orang tinggal di kamp-kamp bantuan, dan lebih dari 7.000 sekolah di seluruh Pakistan digunakan sebagai kamp-kamp bantuan sementara, kata juru bicara itu.
Lebih dari 2 juta rumah rusak akibat hujan lebat dan banjir. Lebih dari 25.000 sekolah dan jalan sepanjang 13.000 km juga dilaporkan rusak.
PBB dan mitra-mitra kemanusiaannya terus meningkatkan respons dan telah menjangkau lebih dari 1,6 juta orang di berbagai daerah yang terdampak banjir, kata juru bicara itu.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022