Jakarta (ANTARA News) - Kunjungan Perdana Menteri Belanda Jan Peter Balkenende ke Indonesia pada 6 - 8 April 2006 merupakan bentuk apresiasi atas keberhasilan Indonesia dalam proses demokratisasi dan penegakan Hak Asasi Manusia (HAM). Pernyataan itu dikemukakan oleh Juru Bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) Desra Percaya kepada wartawan di Jakarta, Jumat. "PM Belanda tiba di Jakarta tadi malam dan akan berada di sini hingga 8 April. Ini menunjukkan apresiasi setelah Indonesia bisa melewati krisis moneter dan keberhasilan demokratisasi serta penegakan HAM," katanya. Menurut dia, agenda utama PM Belanda adalah untuk mempererat hubungan bilateral Indonesia dan Belanda dan meningkatkan kerjasama di berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial dan budaya. Di Jakarta, PM Belanda berkunjung ke Madrasah Pembangunan di Ciputat dan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan akan bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla Jumat sore. Hari Sabtu (8/4), PM Balkenende bertemu dengan Kepala Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh (BRR) Aceh-Nias, Dr Kuntoro Mangkusubroto dan Kepala Misi Pemantauan Aceh (AMM), Pieter Feith. Selain itu, PM Balkenende akan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Menko Polhukam, Widodo AS dan Menko Perekonomian Boediono. Di akhir kunjungannya, ia pun akan meletakkan karangan bunga di Pemakaman Menteng Pulo untuk mengenang warga Belanda korban perang. Ketika ditanya mengenai kemungkinan adanya pembicaraan mengenai kasus pembunuhan mantan aktivis Munir, Jubir Deplu lainnya Yuri O Thamrin mengatakan tidak tertutup kemungkinan itu ada. "Saya tidak tahu, tetapi tidak tertutup kemungkinan untuk itu karena dalam konteks bilateral isu apa pun akan dibahas," ujarnya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006