Manila (ANTARA) - Bank Pembangunan Asia (ADB) berencana untuk menyediakan setidaknya 14 miliar dolar AS selama 2022-2025 dalam program dukungan komprehensif untuk meredakan krisis pangan di Asia dan Pasifik, kata presidennya, Selasa (27/9/2022).
"Tanggapan kami akan komprehensif, dengan fokus pada aspek ketahanan pangan jangka pendek dan jangka panjang," kata Presiden ADB Masatsugu Asakawa dalam jumpa pers.
ADB mengatakan bantuan di bawah program ini akan dimulai tahun ini, dan akan diambil dari seluruh operasi sektor swasta dan pemerintah pemberi pinjaman.
Invasi Rusia ke Ukraina telah memicu krisis pangan global karena konflik tersebut telah mengganggu pasokan bahan makanan pokok, pupuk, membebani sistem pangan global yang sudah melemah akibat dampak perubahan iklim.
Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai operasi militer khusus.
"Ini adalah tanggapan yang tepat waktu dan sangat dibutuhkan terhadap krisis yang membuat terlalu banyak keluarga miskin di Asia kelaparan dan berada dalam kemiskinan yang lebih dalam," kata Asakawa dalam sambutan terpisah pada pertemuan tahunan ke-55 ADB.
Baca juga: ADB sebut kenaikan BBM picu inflasi RI 2022 akan capai 4,6 persen
Baca juga: ADB pangkas prospek pertumbuhan negara berkembang Asia jadi 4,3 persen
Baca juga: Indonesia gandeng UNDP-ADB dorong akses pembiayaan biru startup/UMKM
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022