Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar RI di Addis Ababa mempromosikan produk berbahan eceng gondok dan tempe di empat kota besar di Ethiopia, yakni Ziway, Hawassa, Arba Minch, dan Bahir Dar, sebagai salah satu bentuk langkah diplomasi di negara tersebut.
Dalam keterangan tertulisnya pada Selasa, KBRI Addis Ababa mengatakan kegiatan yang digelar pada 19-26 September itu bertujuan untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama kedua negara serta memperkenalkan pengalaman Indonesia dalam membuat pupuk organik, biogas, dan kerajinan tangan dari bahan eceng gondok dan membuat tempe.
Menurut KBRI, Ethiopia belum mengenal cara pengolahan kedua bahan yang bernilai ekonomi tinggi tersebut, padahal bahan-bahan itu banyak dijumpai tumbuh di negara itu.
“Eceng gondok bahkan sering dipandang sebagai musuh oleh masyarakat Ethiopia karena tumbuh begitu banyak dan cepat di danau-danau dan sungai Ethiopia,” ujar Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur.
KBRI mendatangkan sejumlah ahli dan pelatih dari Indonesia untuk berbagi ilmu cara mengolah eceng gondok dan kacang kedelai menjadi tempe.
Ethiopia adalah negara pengekspor kacang kedelai, tetapi belum mengenal cara mengolahnya menjadi tempe, kata KBRI.
Dalam kegiatan itu, KBRI Addis Ababa bekerja sama dengan sejumlah institusi, termasuk Oromia State University, Ethiopia-Indonesia Friendship Club, Arba Minch University, Bahir Dar University dan Pemerintah Kota Bahir Dar.
Upaya diplomasi Indonesia tersebut akan ditindaklanjuti dengan kunjungan sejumlah pengusaha Ethiopia yang akan berkunjung ke Indonesia guna melihat pusat-pusat pengolahan eceng gondok dan pembuatan tempe.
Mereka juga dijadwalkan untuk menghadiri Trade Expo Indonesia di Jakarta pada 19-23 Oktober mendatang.
Baca juga: KBRI Addis Ababa selenggarakan lomba menulis untuk pelajar Ethiopia
Baca juga: Menteri Ethiopia tanam pohon di KBRI Addis Ababa
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022