Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM mengupayakan penumbuhan wirausaha berbasis inovasi atau innovation driven enterprises dan bukan lagi small business owner yang muncul karena kebutuhan atau keterpaksaan akibat keadaan (necessity entrepreneur) yang tidak memiliki jiwa kewirausahaan.

"Kemenkop terus mempercepat pembangunan ekosistem bagi wirausaha yang lebih baik untuk menciptakan struktur ekonomi yang lebih tangguh dengan semakin banyaknya pelaku UMKM yang naik kelas ke skala usaha yang lebih tinggi," kata Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop UKM Siti Azizah secara virtual dalam Workshop Pengembangan Kewirausahaan Nasional, yang diselenggarakan di Aceh, lewat keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Kegiatan yang mengangkat tema "Wirausaha Tumbuh, Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat" itu diikuti 100 pelaku UMKM yang dikurasi Pusat Layanan Usaha Terpadu-Koperasi dan UMKM (PLUT-KUMKM) Provinsi Aceh dan Universitas Syiah Kuala Aceh.

Saat ini, ucapnya, pemerintah terus memberikan perhatian serius untuk mengembangkan kewirausahaan dengan mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional Tahun 2021-2024.

Hal itu bertujuan untuk memanfaatkan banyak potensi seperti pembelian produk dalam negeri melalui pemerintah sebesar Rp1.481 triliun dan BUMN sebesar Rp420 triliun, serta pemanfaatan potensi nilai ekonomi digital di Indonesia yang mencapai Rp4.531 triliun pada tahun 2030.

"Melalui workshop kali ini, akan diberikan edukasi tentang kewirausahaan dan program atau kegiatan yang mendukung berkembangnya wirausaha di daerah. Selain itu akan diberikan pula afirmasi pengalokasian anggaran onboarding pada e-katalog sebesar 40 persen untuk pengadaan barang dan jasa yang diarahkan pada produk KUMKM," ujar dia.

Berdasarkan data Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) per 13 September 2022, telah terdaftar 914 penyedia di e-Katalog Provinsi Aceh dengan 4.490 Produk yang onboarding. Adapun transaksi yang terjadi sebesar Rp725,63 miliar, tertinggi kedua dari 34 provinsi setelah DKI Jakarta.

Dengan ekosistem kewirausahaan kondusif berlandaskan kebijakan yang mendukung kemudahan berusaha, serta adanya berbagai fasilitasi dan insentif, sebut Azizah, maka kini menjadi wirausaha sangat mudah.

"Jadilah bagian perubahan untuk Indonesia yang lebih baik dengan menciptakan wirausaha unggul dan berdaya saing dengan usaha yang inovatif dan berkelanjutan. Jangan takut memulai berusaha karena kita harus pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat dengan berwirausaha," ucap Azizah.

Baca juga: Menparekraf ajak pelaku ekraf Aceh perkuat inovasi untuk nilai tambah
Baca juga: Pentingnya inovasi digital dalam sebuah usaha
Baca juga: Inovasi digital disebut sebagai penyelamat pelaku usaha pada pandemi

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022