Total sampel yang diuji laboratorium ada sebanyak 255 bahan komoditas panganJakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Timur memeriksa sampel bahan pangan di lima pasar tradisional untuk mengetahui apakah terdapat kandungan zat berbahaya seperti boraks, formalin, pestisida, dan klorin.
“Total sampel yang diuji laboratorium ada sebanyak 255 bahan komoditas pangan," kata Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Jakarta Timur, Achmad Salahudin di Jakarta, Selasa.
Salahudin menambahkan lima pasar yang diambil sampel pangannya antara lain Pasar Perumnas Klender, Pasar SS Klender, Pasar Sawah Barat, Pasar Pondok Bambu, dan Pasar Ciplak.
Dia mengatakan sampel pangan yang telah dikumpulkan itu kemudian diperiksa menggunakan tiga mobil laboratorium yang dikerahkan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta.
Salahudin juga meminta kepada pengelola pasar untuk memastikan bahan-bahan pokok yang dijual oleh para pedagang yang berjualan di tempatnya aman bagi kesehatan masyarakat.
“Saya berharap dari pengawasan kami, pengelola pasar terus memonitor pedagang melihat bahan pokok yang dijual apakah aman dikonsumsi atau tidak," ujar Salahudin.
Dalam tinjauannya itu, Salahudin juga mengecek harga bahan pokok di lima pasar tersebut. Dia mengatakan dari pantauan diketahui harga beras mengalami kenaikan dalam dua pekan terakhir.
"Untuk beras dalam dua pekan ini terus terjadi kenaikan, harga berkisar Rp9.000 per kilogram hingga Rp16.000 per kilogram," tutur Salahudin.
Baca juga: Paket bantuan pangan juga dibagi ke warga Cengkareng
Baca juga: Pemkot Jaksel ubah semak belukar jadi kebun ketahanan pangan
Baca juga: DKI kolaborasi dengan daerah lain untuk jaga ketahanan pangan
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022