memudahkan masyarakat untuk turut berpartisipasi dan berkontribusi terhadap target pengurangan emisi karbonJakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama dengan Gojek berkolaborasi untuk mewujudkan pariwisata Indonesia yang berkelanjutan. Bertepatan dengan momentum World Tourism Day, Gojek bersama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mitra konservasi dan Jejakin menanam lebih dari 40.000 pohon bakau di Taman Hutan Raya Mangrove, Pelabuhan Benoa sebagai wujud kolaborasi sektor swasta, pemerintah dan masyarakat untuk lingkungan.
“Selain fokus pada upaya pemulihan sektor pariwisata pasca pandemi melalui promosi ketahanan wisata, kami juga fokus mendorong bertumbuhnya pariwisata berkelanjutan, yakni pariwisata yang berorientasi dampak jangka panjang bagi sosial, ekonomi, serta lingkungan," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam acara penanaman, Selasa.
Baca juga: Plataran-Jejakin kolaborasi luncurkan aplikasi penghitung jejak karbon
Baca juga: Hari Bumi, ini cara sederhana mengurangi jejak karbon
Sandiaga menjelaskan sektor pariwisata menyumbang 8 persen karbon dunia sehingga menjadi salah satu topik yang dibahas dalam presidensi G20 Indonesia di Tourism Ministerial Meeting tahun ini.
Ia mengajak masyarakat untuk melanjutkan perkembangan menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia melalui penyesuaian kebijakan menghadapi tantangan di depan mata.
"Mari kita bangun kondisi sosio-ekonomi masyarakat secara komprehensif dengan tujuan peningkatan taraf hidup masyarakat, kebangkitan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Target kami adalah penciptaan 1,1 juta lapangan kerja di tahun 2022 dan 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024,” lanjut Sandi.
Sandiaga juga mengapresiasi Gojek dan Jejakin yang telah menyediakan pilihan bagi pelanggannya melakukan penyerapan karbon melalui fitur Pohon Kolektif GoGreener yang hadir dalam layanan GoRide dan GoCar sejak Januari 2022.
Semenjak diluncurkan, sudah ada 320.000 pelanggan yang berpartisipasi dan menghasilkan penanaman lebih dari 100.000 pohon, mulai dari pohon bakau, trembesi, dan nangka dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.
"Saya harap fitur ini dapat membantu memudahkan masyarakat untuk turut berpartisipasi dan berkontribusi terhadap target pengurangan emisi karbon 50 persen di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pada 2035," kata Sandiaga.
Chief of Public Policy and Government Relations GoTo Group, Shinto Nugroho, mengatakan pihaknya percaya inovasi dapat memberikan kemudahan untuk masyarakat agar memiliki kebiasaan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.
"Hal ini diwujudkan dengan adanya pilihan bagi pelanggan untuk berkontribusi dalam menyerap emisi karbon melalui Pohon Kolektif GoGreener," kata Shinto.
Sementara itu, Head of Sustainability Grup GoTo, Tanah Sullivan, mengungkap komitmen perusahaan untuk terus menjaga transparansi dan inovasi sebagai bagian yang tidak terlepas dari operasional bisnis.
“Dalam mendorong gaya hidup ramah lingkungan, kami menangkap perlu adanya upaya edukasi yang diimbangi dengan inovasi berkelanjutan. Oleh karena itu, kami menggarisbawahi pentingnya transparansi dan inovasi.”
Mereka bekerja sama dengan Jejakin, perusahaan rintisan bidang lingkungan yang memantau melalui teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) untuk selanjutnya dilaporkan kepada pelanggan melalui surel secara berkala.
Rangkaian teknologi seperti diameter sensor, water infiltrasi sensor dan soil and air sensor digunakan untuk mengukur diameter pohon, kondisi tanah (kelembapan, suhu, pH, intensitas) serta kondisi udara sehingga bisa diperoleh hasil laporan maksimal.
“Bagi kami transparansi menunjukkan keseriusan dalam menghormati setiap kontribusi pelanggan. Untuk itu, kami memastikan mereka mendapatkan informasi yang jelas, lengkap, dan berkala dari pohon yang telah ditanam,” tutup Tanah.
Di samping transparansi yang terus dijaga, inovasi dan strategi jangka panjang Gojek dalam bidang keberlanjutan semakin kuat dengan hadirnya fitur Pohon Kolektif GoGreener dalam layanan pesan antar makanan, GoFood. Sambil menjelajah puluhan juta ragam kuliner, kini pelanggan dapat menyerap jejak karbon langsung di dalam aplikasi.
Baca juga: UMKM Gojek-GoTo Financial tertarik beralih ke bisnis ramah lingkungan
Baca juga: Terget "Three Zeroes" Gojek pada 2030
Baca juga: Gojek tambah fitur ramah lingkungan GoGreener Carbon Offset
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022