Tasikmalaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, menyediakan alat tes spesifik (NS1) demam berdarah dengue (DBD) secara gratis di tiap puskesmas untuk mendeteksi secara dini penyakit itu sehingga bisa melakukan penanganan cepat terhadap pasien yang terjangkit DBD.

"Alhamdulillah sudah ada NS1 di 22 puskesmas. Kita dibantu Dinkes Provinsi Jabar dan Kemenkes," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat melalui telepon seluler, Selasa.

Ia menuturkan alat yang digunakan itu berupa stik sekali pakai yang bentuknya mirip alat tes usap antigen COVID-19.

Baca juga: FKUI luncurkan alat tes diagnostik dini dan cepat DBD

Biaya pemeriksaan itu, kata dia, biasanya di tempat pelayanan kesehatan sebesar Rp180 ribuan, namun di puskesmas Kota Tasikmalaya pelayanan itu bebas biaya.

"Biasanya kalau diperiksa pakai alat itu biayanya kurang lebih Rp180.000an, tapi kami di puskesmas tidak memungut biaya ke masyarakat," katanya.

Ia menyampaikan bahwa alat pendeteksi itu akan digunakan bagi pasien yang terduga DBD atau memiliki gejala DBD seperti demam yang belum diketahui penyebabnya selama tiga hari.

Baca juga: DPR minta Pemerintah optimalkan layanan kesehatan atasi DBD

Pemeriksaan menggunakan alat itu, kata dia, dinilai lebih akurat untuk mendiagnosa kondisi pasien terjangkit DBD atau tidak.

"Pemeriksaan NS1 sebagai tes untuk DBD, kemudian ditindaklanjuti dengan pemeriksaan trombosit," katanya.

Ia mengatakan, kasus DBD di Kota Tasikmalaya yang tersebar di setiap kecamatan tercatat sebanyak 1.625 kasus sejak Januari sampai September 2022.

Baca juga: Epidemiolog: Pencegahan DBD butuhkan peran pamong desa

Angka kematiannya, kata dia, sebanyak 25 orang. Pemkot Tasikmalaya berupaya maksimal untuk menanggulangi kasus DBD apalagi saat ini sering turun hujan.

"Tetap harus waspada karena masih sering turun hujan," katanya.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022