Jakarta (ANTARA) - Hingga saat ini, total 102 jenazah ditemukan setelah sebuah perahu yang membawa migran ilegal terbalik di lepas pantai Suriah, sementara 40 lainnya masih hilang, menurut laporan sebuah badan pemantau perang pada Minggu (25/9).

Sebanyak 20 orang telah diselamatkan oleh otoritas Suriah, papar Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

Perahu yang membawa hingga 150 imigran tersebut bertolak dari Lebanon pada Selasa (20/9) dan menuju Eropa. Perahu itu tenggelam di dekat area pantai di kota pesisir Tartous, Suriah, pada Kamis (22/9), menurut pernyataan pejabat Suriah.

Para imigran tersebut berasal dari Lebanon, Suriah, dan Palestina, yang berupaya melarikan diri dari kondisi hidup yang keras dan kesulitan ekonomi di negara mereka.

Seorang tersangka telah ditangkap atas perannya sebagai salah satu perencana perjalanan mematikan tersebut, lapor kantor berita pemerintah Suriah SANA melansir beberapa sumber resmi Lebanon.

Seorang pekerja Bulan Sabit Merah Suriah pada 25 September 2022 membantu mengevakuasi jenazah korban perahu migran yang tenggelam di lepas pantai Suriah pada Kamis (22/9) lalu di Kota Tartous, Suriah. (Xinhua/Str


Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2022