Kupang (ANTARA News) - KRI Katon milik Lantamal IX/Kupang berhasil mendeteksi posisi Kapal Motor (KM) New Fuji yang tenggelam pada 2 April lalu di Laut Sawu, NTT dalam pelayaran dari Kupang menuju Surabaya. "Ini sudah memasuki hari kelima...apakah 29 dari 32 penumpang itu ikut tenggelam bersama kapal atau tidak, kami sendiri juga belum tahu persis," kata Asisten Operasi Pangkalan Utama TNI-AL (Lantamal) IX/Kupang Kol (L) FX Agus Susilo ketika dihubungi ANTARA di Kupang Jumat. Musibah tenggelamnya kapal barang berbobot 682 GT (gross ton) dengan kapasitas angkut 850 DWT milik PT Puspa Laut Kencana Surabaya itu baru diketahui pada 5 April 2006 atau tiga hari setelah kejadian. Peristiwa itu diketahui setelah kapal motor tanker (MT) Plaju milik Pertamina berhasil menyelamatkan tiga awak kapal ketika sedang dalam pelayaran menuju Kupang. Ketiga anak buah kapal (ABK) yang lolos dari maut setelah dua hari dua malam bergelut di laut lepas itu adalah Slamet Riyanto, Nur Chamin dan Haryadi, sedang 29 orang lainnya sampai sejauh ini belum diketahui nasibnya. Tiga anak buah kapal itu kemudian dievakuasi MT Plaju menuju Kupang dan langsung melaporkan ke pihak Administrator Pelabuhan (Adpel) Tenau Kupang tentang adanya musibah tersebut. Kapal naas yang biasa melayani rute pelayaran Atapupu-Kupang-Surabaya, pp tersebut memuat 256 ekor sapi, 71 balok batu marmer, 10 kontainer dan 32 awak kapal dan penumpang. Kolonel Agus Susilo mengatakan, pihaknya sedang melakukan konfirmasi dengan Armada TNI-AL Kawasan Timur Indonesia (Armatim) di Surabaya untuk mengirim tambahan kapal perang guna mendeteksi lebih dekat posisi tenggelamnya kapal tersebut. "Posisi kapal yang naas itu memang sudah berhasil dideteksi, namun fasilitas yang dimiliki Lantamal IX/Kupang masih sangat terbatas sehingga belum memapu mendeteksi posisi para penumpang yang belum diketahui nasibnya itu," ujarnya. Ia juga menyatakan kecil kemungkinan untuk menemukan korban tenggelamnya kapal tersebut, karena posisi tenggelamnya kapal itu berada di lautan bebas.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006