Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengerahkan 18.545 petugas untuk mendampingi ibu hamil, sebagai langkah menekan kasus stunting, kematian ibu dan anak di daerah itu.
"Kami berharap pendampingan ibu hamil ini dapat menekan kasus stunting yang masih tinggi," kata Kepala BKKBN Provinsi Kepulauan Babel Fazar Supriadi di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan jumlah petugas pendamping ibu hamil di Provinsi Kepulauan Babel pada Agustus 2022 yang dikerahkan mencapai 18.545 orang tersebar di Bangka Tengah 8.652, Bangka Selatan 5.664 orang, Bangka 1.225 orang, Bangka Barat 1.311 orang, Pangkalpinang 542 orang, Belitung 345 orang, dan Belitung Timur 806 orang.
Baca juga: Di Belitung Timur-Babel, angka kematian ibu hamil meningkat
Sementara itu, jumlah pendamping setelah ibu melahirkan yang dikerahkan sebanyak 2.979 orang tersebar di Bangka Selatan 865 orang, Bangka Tengah 815 orang, Bangka 338 orang, Bangka Barat 348 orang, Pangkalpinang 269 orang, Belitung 238 orang, dan Belitung Timur 106 orang.
"Pendampingan ini sebagai skrining awal untuk mencegah risiko stunting dan patologis," katanya.
Menurut dia, belasan ribu petugas pendamping ini terdiri atas bidan, kader TP PKK dan kader KB untuk memberikan penyuluhan, fasilitasi pelayanan rujukan, fasilitasi penerimaan program bantuan sosial kepada calon pengantin, ibu hamil, ibu setelah persalinan dan, anak usia 0-59 bulan.
"Tim ini juga melakukan surveilans keluarga berisiko stunting untuk mendeteksi dini faktor risiko stunting," katanya.
Baca juga: Pemkab Bangka Tengah tekan kasus stunting secara konvergensi
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin minta Babel optimalkan Rp67 miliar atasi kekerdilan
Pewarta: Aprionis
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022