Tokyo (ANTARA) - Jepang pada Selasa mengadakan upacara penghormatan kepada mantan Perdana Menteri Shinzo Abe yang meninggal dunia karena dibunuh.

Abe merupakan seorang tokoh yang melahirkan pengubuhan, yang mendominasi politik modern sebagai pemimpin terlama.

Pemakaman kenegaraan langka yang akan dilakukan untuknya hampir menjadi kontroversi yang memecah belah.

Pembunuhan Abe pada rapat umum kampanye 8 Juli memicu banyaknya pengungkapan tentang hubungan antara anggota parlemen di Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa yang pernah dia pimpin dan Gereja Unifikasi, yang oleh para kritikus disebut aliran sesat.

Terkuaknya hubungan politisi LDP dan gereja itu memicu reaksi terhadap perdana menteri saat ini Fumio Kishida.

Dengan peringkat dukungannya terseret ke titik terendah oleh kontroversi itu, Kishida telah meminta maaf dan bersumpah untuk memutuskan hubungan partai dengan gereja.

Tetapi penentangan untuk menghormati Abe dengan pemakaman kenegaraan, peristiwa pertama sejak 1967, terus berlanjut.

Pemakaman itu menelan biaya 11,5 juta dolar (Rp174,81 miliar) yang harus ditanggung oleh negara pada saat kesulitan ekonomi bagi warga biasa.

"Saya kira pemakaman ini tidak perlu diadakan," kata Hidemi Noto, asisten sutradara berusia 38 tahun yang mampir ke lokasi di Nippon Budokan Hall pada Senin untuk menyaksikan persiapan itu.

"Ini memiliki arti yang sama sekali berbeda dengan pemakaman orang biasa. Saya pikir kita tidak harus menggunakan uang pajak untuk ini."

Namun demikian, pada Selasa pagi, beberapa ratus warga biasa berbaris di jalan-jalan di luar lokasi pemakaman menunggu untuk menaruh bunga di stan yang ditentukan.

Sekitar 4.300 pelayat diperkirakan akan menghadiri upacara Selasa dan setidaknya 48 tokoh pemerintah saat ini atau sebelumnya, termasuk Wakil Presiden AS Kamala Harris dan Perdana Menteri India Narendra Modi.

Satu-satunya pemimpin Kelompok Tujuh yang berencana hadir, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, batal datang karena harus mengatasi bencana alam di dalam negeri.

Upacara dimulai pukul 14.00 waktu setempat, abu Abe dibawa ke permakaman, dan seorang petugas upacara penghormatan akan menembakkan 19 peluru dari meriam.

Puluhan ribu polisi akan dikerahkan, jalan-jalan terdekat akan ditutup dan bahkan beberapa sekolah ditutup karena Jepang berusaha menghindari kecerobohan menjaga keamanan yang menyebabkan penembakan Abe dengan senjata rakitan oleh seorang tersangka.

Pemakaman kenegaraan untuk Abe, yang diberi pemakaman pribadi beberapa hari setelah pembunuhannya, adalah yang pertama sejak 1967 setelah mantan Perdana Menteri Shigeru Yoshida.

Kishida telah menjelaskan keputusan pemakaman kenegaraan itu sebagai cara untuk menghormati prestasi Abe, serta membela demokrasi, tetapi warga biasa Jepang tetap terbelah, dengan jajak pendapat secara konsisten menunjukkan lebih dari setengahnya menentang pemakaman kenegaraan itu.

Seorang pejabat senior dalam pemerintahan Presiden AS Joe Biden, yang menemani Harris ke Jepang, mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak dapat mengomentari pendapat rakyat Jepang tentang pemakaman tersebut.

"Yang bisa kami katakan adalah bahwa dia adalah mitra hebat Amerika Serikat ... dan wakil presiden akan menghormati warisan itu," katanya, Senin.

Sumber: Reuters
Baca juga: Dubes: Kritik atas pemakaman kenegaraan PM Abe dalam koridor demokrasi
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin tiba di Tokyo untuk hadiri pemakaman Shinzo Abe
Baca juga: Jepang adakan pemakaman kenegaraan untuk Abe pada 27 September

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022