Dalam penampilan perdananya di pentas internasional, atlet 19 tahun itu menjadi satu-satunya wakil tuan rumah yang mampu melaju hingga final pada nomor lead.
Pencapaian itu pun sekaligus menjadi yang pertama bagi atlet panjat tebing Indonesia dalam gelaran Piala Dunia.
Baca juga: Jalan panjang Aspar hingga 'comeback' di IFSC World Cup Jakarta 2022
Di final, Raviandi mengaku gugup. Hingga akhirnya dia harus mengakhiri penampilannya di posisi kedelapan dengan skor 22+.
"Ini adalah penampilan saya di ajang internasional, jadi sedikit gugup. Tapi saya puas karena bisa melangkah hingga sejauh ini. Semoga tren bagus ini berlanjut untuk panjat tebing Indonesia," ujar Raviandi seusai lomba.
Raviandi, yang saat ini masih berstatus atlet non-pelatnas, berharap terus mendapat kesempatan lebih banyak untuk bersaing di pentas internasional.
"Selanjutnya itu ada dua ajang besar IFSC di Korea dan Jepang. Tapi, saya tidak tahu ikut atau tidak. Karena saya bukan bagian dari pelatnas," ujarnya menambahkan.
Baca juga: IFSC World Cup Jakarta 2022 lebih dari sekadar acara panjat tebing
Sementara itu, Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid mengatakan Indonesia memiliki banyak atlet muda potensial, termasuk Raviandi bersama saudara kembarnya Ravianto Ramadhan.
"Atlet kita di nomor lead mencapai final setelah penantian panjang sekali. Sudah 30 tahun. Kita tidak punya target apa-apa. Momen ini mengharukan sekali," kata Yenny.
Yenny pun menjamin Raviandi masuk pelatnas. "Saya akan bicara juga dengan Kemenpora agar dia juga dimasukkan pelatnas," ujar Yenny menambahkan.
"Lead di luar ekspektasi, kita punya si kembar yang meraih hasil luar biasa. Indonesia punya potensi untuk nomor lead. Awalnya hanya menargetkan Musauwir untuk naik peringkat," katanya.
Baca juga: Memupuk bibit atlet cilik panjat tebing di Jakarta Selatan
Selanjutnya FPTI akan mengirim atlet lead untuk berlatih di Eropa untuk menimba pengalaman.
Adapun dalam IFSC Climbing World Cup Jakarta 2022 nomor lead putra diraih atlet Jepang Ao Yurikusa yang di final meraih 29 poin. Posisi kedua juga atlet asal Negeri Sakura Masahiro Higuchi dengan 28 poin. Posisi ketiga atlet Jerman Sebastian Halenke yang meraih poin sama.
Adapun gelar untuk lead putri menjadi milik atlet Slovakia Janja Garnbret yang di final sukses meraih poin top. Kemudian Chaenyun Seo asal Korea dengan 40 poin dan posisi ketiga Mia Krampl asal Slovakia denga 35+.
Baca juga: IADO terlibat dalam kontrol doping di IFSC Climbing World Cup 2022
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2022