New York (ANTARA) - Saham-saham di Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat dibuka beragam pada Senin pagi waktu setempat dengan Indeks Nasdaq bergerak lebih tinggi pada awal sesi karena saham-saham pertumbuhan yang melemah mencoba bangkit kembali dari aksi jual yang dipicu kekhawatiran resesi.
Sementara Indeks acuan S&P 500 menunjukkan tanda-tanda stabil setelah sempat jatuh di bawah penutupan terendah.
Pada pukul 10:09 waktu setempat, Indeks Dow Jones Industrial Average turun 119,29 poin atau 0,40 persen menjadi 29.471,12, Indeks S&P 500 naik 3,43 poin atau atau 0,09 persen menjadi 3.696,66 dan Indeks Komposit Nasdaq naik 103,91 poin atau 0,96 persen menjadi 10.971,84.
Baca juga: Wall Street jatuh karena aksi jual berlanjut, Dow anjlok 486,27 poin
Petunjuk dari Federal Reserve AS bahwa suku bunga tinggi dapat bertahan hingga 2023 mengirim tiga indeks saham utama jatuh antara 4 - 5 persen minggu lalu.
Sektor perumahan perusahaan pertumbuhan megacap, termasuk teknologi, kebutuhan konsumen discretionary,dan layanan komunikasi (.SPLRCL) memimpin kenaikan.
Apple Inc, Microsoft Corp, Amazon.com Inc, dan Tesla Inc naik antara 0,9 dan 2,0 persen yang mendorong Indeks Nasdaq.
Baca juga: Wall St jatuh hari ketiga, kekhawatiran resesi tekan saham teknologi
"Anda baru saja melihat reli yang melegakan setelah kinerja yang sangat sulit untuk Nasdaq dan saham-saham pertumbuhan," kata Ahli Strategi Investasi ClearBridge Investments, Jeffrey Schulze.
Sementara itu saham operator kasino Wynn Resorts, Las Vegas Sands Corp, dan Melco Resorts & Entertainment melonjak antara 11,6 - 30,4 persen setelah Makau berencana membuka grup wisata China daratan pada November 2022 untuk pertama kalinya setelah hampir tiga tahun.
Bagian pasar yang bertahan, termasuk sektor-sektor seperti saham utilitas S&P 500 dan real estat, masing-masing turun lebih dari 1 persen.
Baca juga: Wall Street jatuh, investor cerna pesan suku bunga Fed yang "hawkish"
Sentimen perdagangan pada hari sebelumnya didikte oleh pergerakan dramatis di pasar valas global karena sterling sempat menyentuh level terendah sepanjang masa di tengah kekhawatiran rencana fiskal Pemerintah Inggris.
Saham yang turun melampau yang naik dengan rasio 1,29 banding 1 di Bursa Efek New York (NYSE). Saham-saham yang naik melampaui jumlah yang turun rasio 1,67 banding 1 di Nasdaq.
Indeks S&P tidak mencatat saham tertinggi baru dalam 52-minggu dan 37 terendah baru, sedangkan Nasdaq mencatat sembilan saham tertinggi baru dan 183 terendah baru.
Penerjemah: Risbiani Fardaniah
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022