Jakarta (ANTARA) - Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Pencegahan Pencemaran Industri (BBSPJPPI) Semarang menciptakan sistem monitoring kualitas udara maupun air limbah industri yang terintegrasi dengan sistem informasi digital bernama Adaptive Monitoring System (AiMS).
AiMS merupakan produk buatan dalam negeri sebagai sistem mitigasi pencemaran air maupun udara dan diharapkan mampu mendukung industri dalam penerapan industri hijau, serta mendukung program substitusi impor untuk produk sejenis.
“AiMS telah dimanfaatkan dalam pengambilan sampel udara pada industri serta dapat melakukan pemantauan kualitas udara secara aktif kontinyu, dan menjadi jawaban untuk pemenuhan regulasi PP No 22/2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Doddy Rahadi lewat keterangannya di Jakarta, Senin.
AiMS water quality monitoring juga dapat diterapkan untuk memenuhi regulasi yang wajib diikuti pada pengolahan air limbah sesuai Permen LHK No. 80 Tahun 2019 tentang Pemantauan Kualitas Air Limbah Secara Terus Menerus dan Dalam Jaringan Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan.
Lebih lanjut, Doddy menyampaikan bahwa adanya AiMS Indoor Air Quality dan AiMS Ambient Air Quality dapat memudahkan laboratorium lingkungan dalam kewajibannya memantau suhu dan kelembaban sesuai regulasi Permen LHK No P23/2020 tentang Laboratorium Lingkungan.
“Pemantauan dapat dilakukan secara real time dan mengurangi human error sehingga dapat dilakukan evaluasi setiap saat,” imbuhnya.
Kepala BBSPJPPI, Emmy Suryandari menyampaikan AiMS merupakan karya anak bangsa yang diciptakan dalam menjawab kebutuhan transformasi digital pada sektor industri.
“AiMS memudahkan industri dan laboratorium lingkungan dalam melakukan pengukuran sesuai regulasi yang diacu masing-masing,” jelasnya.
Menurut Emmy, pengukuran otomatis yang berbasis IoT dan terintegrasi pada sistem informasi memungkinkan pihak pengguna menerapkan early warning system, pelaporan real time dan evaluasi yang dapat dilakukan kapan saja.
“AiMS telah dilengkapi teknologi IoT dengan penyimpanan berbasis cloud serta kemudahan penggunaan dan fitur ekspor data. AiMS juga telah dikembangkan dengan native android applicationdan webbased reporting,” ungkapnya.
Emmy menambahkan, BBSPJPPI siap membantu industri dalam memberikan solusi pada pemenuhan regulasi melalui inovasi AiMS.
“Dengan adanya AiMS ini merupakan wujud nyata pencapaian green technology dan green product,” tandasnya.
Oleh karena itu, BBSPJPPI juga turut berkontribusi mendukung industri dalam penerapan industri hijau.
“Ke depannya, kami membuka kesempatan industri nasional menjadi mitra komersialisasi produk AiMS untuk menangkap peluang pasar guna memenuhi kebutuhan nasional, yang pada akhirnya mendorong percepatan implementasi industri hijau di Indonesia,” pungkas Emmy.
Baca juga: Menperin: Balai Kemenperin berperan dalam mitigasi ketahanan pangan
Baca juga: Balai Kemenperin fasilitasi empat layanan baru
Baca juga: Kemenperin kembangkan mesin olah limbah sawit jadi bahan baku kertas
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022