Kegiatan itu, yang diselenggarakan dalam bentuk diskusi panel, bakal menghadirkan sejumlah perwakilan dari negara anggota G20 dan organisasi internasional sebagai pembicara.
“Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo dijadwalkan membuka secara langsung Global Forum,” kata Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri sebagaimana dikutip dari siaran tertulisnya yang diterima di Denpasar, Senin.
Ia lanjut menyampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) Qu Dongyo juga dijadwalkan hadir di side event G20 itu dan dia akan menyampaikan pandangannya terkait inovasi dari perempuan dan anak muda dalam memajukan pertanian digital.
Kemudian, delegasi dari beberapa negara anggota G20 akan diberi kesempatan menyampaikan pernyataan singkatnya (short statement) mengenai prioritas di masing-masing negara, rencana aksi, dan strategi membangun kemitraan di sektor pertanian digital.
Kuntoro menambahkan negara-negara yang diberi kesempatan menyampaikan pernyataan singkatnya, yaitu Amerika Serikat, Turki, Kanada, Italia, dan Afrika Selatan.
Global Forum tentang pertanian digital itu, dia menyampaikan terbagi atas dua sesi, yang mana pada sesi pertama sejumlah organisasi internasional bidang pangan dan pertanian bakal menyoroti pentingnya memperkuat peran perempuan dan anak muda dalam kewirausahaan pertanian.
Beberapa organisasi internasional yang dijadwalkan menghadiri Global Forum secara langsung di Bali, di antaranya International Fund for Agricultural Development (IFAD), International Food Policy Research Institute (IFPRI), GTZ, dan WAFF.
Kemudian pada sesi kedua, diskusi bakal menyoroti strategi implementasi pertanian digital. Oleh karena itu, pembicaranya didominasi oleh perusahaan multinasional dan pelaku startup.
“Beberapa global company yang dijadwalkan mengisi panel adalah PT Bali Organik Subak dari Indonesia, Pinduoduo dari China, AgUnity dari Australia, dan Microsoft Indonesia,” kata Kuntoro.
Dalam siaran tertulis yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nusyamsi selaku penanggung jawab Global Forum menyampaikan kegiatan itu merupakan ajang memperkuat sinergi antarpemangku kepentingan.
“Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan di bidang pertanian, terutama di era Internet dan berkurangnya lahan pertanian, peran pertanian digital akan semakin besar,” kata Dedi.
Global Forum tentang Pertanian Digital dijadwalkan berlangsung di InterContinental Bali Resort, Jimbaran, Badung, pada Selasa (27/9), kemudian dilanjutkan dengan Opening Session G20 AMM pada Rabu (28/9). Pertemuan menteri pertanian G20 tahun ini fokus membahas masalah produksi dan ketersediaan pangan untuk semua, "Balancing Production and Trade to Fulfill Food for All".
Selepas menghadiri pertemuan, Indonesia selaku tuan rumah G20 AMM bakal mengajak delegasi untuk field trip ke Desa Jatiluwih, Tabanan, Bali, Kamis (29/9).
Baca juga: CIPS: sektor pertanian perlu segera adopsi teknologi digital
Baca juga: Pupuk Indonesia dukung pengembangan ekonomi digital sektor pertanian
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022