Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan pentingnya satu data dan big data dalam proses perumusan pengambilan kebijakan di Jatim.
"Satu data ini akan menjadi bagian dari penguatan percepatan efektivitas, efisiensi dan akuntabilitas dari berbagai proses pengambilan kebijakan pembangunan di Jatim. Sehingga, seluruh layanan yang ada di lingkup Pemprov Jatim akan semakin terintegrasi," katanya saat menghadiri peringatan Hari Statistik Nasional (HSN) Tahun 2022 di Kebun Mangrove, Rungkut, Surabaya, Senin.
Ia mengatakan dengan adanya satu data, data yang diambil dapat lebih akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat dipertanggungjawabkan. Sehingga, pengambilan kebijakan terutama dalam program perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat lebih tepat sasaran.
Baca juga: Khofifah: Penurunan kemiskinan di Jatim wujud ikhtiar seluruh elemen
Baca juga: BPS: Ekspor Jatim naik 1,33 persen, capai 2,2 miliar dolar pada April
"Adanya satu data ini penting untuk mendukung perencanaan dan pembangunan Jawa Timur dan mempercepat layanan publik dan mewujudkan kesejahteraan rakyat yang selaras dengan implementasi Satu Data Indonesia (SDI) dalam Penyelenggaraan Sistem Statistik Nasional (SSN)," ujarnya.
Menurutnya, satu data ini sangat penting, terutama dalam penyaluran program perlindungan sosial, apalagi saat ini sedang menyalurkan berbagai program perlindungan sosial dampak inflasi dan kenaikan harga BBM.
"Sehingga, dengan adanya satu data yang akurat ini dapat mencegah pemberian bantuan agar tidak salah sasaran," ujarnya.
Ia mengatakan terdapat dua pilar utama perlindungan sosial, yaitu pemutakhiran data dimana data harus memiliki akurasi tinggi, lengkap dan mencakup seluruh penduduk serta yang kedua adalah integrasi antarprogram.
Baca juga: BPS : Ekonomi Jatim tumbuh 5,20 persen pada kuartal I/2022
"Kegiatan pendataan akan sangat menentukan validitas data masyarakat terkait kondisi sosial dan ekonomi secara terintegrasi dan akurat," katanya.
Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan mengatakan pada peringatan HSN 2022 juga dilakukan penanaman bibit mangrove dan tebar benih ikan yang diselenggarakan BPS Provinsi Jawa Timur dan dilakukan serentak bersama 38 kabupaten kota se-Jawa Timur.
"Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mendekatkan diri pada responden data. Terutama responden yang berhubungan dengan aktivitas pertanian, seperti tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan. Hal ini demi menyukseskan Sensus Pertanian yang akan dilakukan tahun depan," katanya.
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022