Surabaya (ANTARA News) - Panglima TNI, Marsekal TNI Djoko Suyanto meminta seluruh jajaran TNI mewaspadai kemungkinan adanya skenario besar untuk merongrong Indonesia, menyusul adanya berbagai isu, seperti pemberian suaka kepada 42 orang WNI asal Papua oleh Australia. "Isu lainnya yang perlu dicermati secara akurat, adalah kasus pemecatan anggota militer Timor Leste, teror bom, termasuk kesurupan massal yang dialami siswi beberapa sekolah," kata Panglima dalam sambutan tertulis yang dibacakan olek KSAL, Laksamana TNI Slamet Subijanto, dalam peresmian empat kapal perang TNI AL di Koarmatim Surabaya, Jumat. Panglima meminta jajaran TNI untuk mengantisipasi semua persoalan itu secara akurat. Sementara tentang penyerahan penggunaan empat KRI baru itu, Panglima TNI mengemukakan kapal tersebut sangat bermanfaat untuk mengangkut pasukan dalam waktu lebih cepat, untuk mengatasi adanya konflik di satu daerah. "Kapal itu awalnya kapal angkut milik PT ASDP, namun karena kurang penumpang dan kalah bersaing dengan angkutan udara yang tiketnya sangat murah, PT ASDP merugi, padahal biaya perawatannya cukup tinggi. Akhirnya solusi terbaik, menghibahkan kapal itu ke Dephan," tutur Djoko Suyanto. Empat kapal baru masuk jajaran TNI Al itu, KRI Karang Pilang-981 (eks KFC Ambulu), KRI Karang Tekok-982 (eks KFC Mahakam), KRI Karang Galang-984 (eks KFC Cisadane) dan KRI Karang Unaran-985 (eks KCF Barito). (*)
Copyright © ANTARA 2006