Jakarta (ANTARA) - Wakil Perdana Menteri (PM) Vietnam Pham Binh Minh pada Sabtu (24/9) menyerukan solidaritas dan kemitraan internasional untuk mengatasi berbagai tantangan global.
"Kita berada pada momen yang krusial dalam sejarah. Konfrontasi, konflik, dan pelanggaran hukum internasional terus meningkat," katanya saat Debat Umum Sidang Majelis Umum PBB ke-77.
Wakil PM Vietnam tersebut menyuarakan pentingnya membentuk kembali pendekatan global mengingat krisis iklim dan risiko keamanan nontradisional lainnya mengancam keberadaan umat manusia, seraya menyerukan solidaritas dan kemitraan internasional di semua tingkat.
Pemaksaan, intervensi, dan tindakan sepihak tidak memiliki tempat dalam pelaksanaan hubungan internasional yang baik. Vietnam menyerukan penguatan multilateralisme dan kerja sama internasional dalam semangat keterbukaan, inklusivitas, kesetaraan, dan keuntungan bersama.
Sejumlah agenda utama PBB dan internasional, terutama Agenda 2030 dan aksi iklim, harus senantiasa menjadi perhatian di antara negara-negara di seluruh dunia, katanya.
Vietnam sangat percaya bahwa menghormati hukum internasional adalah tindakan yang paling efektif dan layak untuk mencegah konflik serta mempromosikan perdamaian dan keamanan yang berkelanjutan, katanya.
Mengutip contoh Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Minh mengatakan organisasi regional tersebut dapat merintis dan memainkan peran penting dalam memperkuat kerja sama multilateral.
ASEAN sedang bekerja untuk membangun komunitas ASEAN yang kuat dan bersatu serta memajukan peran sentral ASEAN dalam arsitektur keamanan regional. Membangun jaringan kemitraan yang luas dan ekstensif, ASEAN menciptakan forum utama untuk dialog strategis, melibatkan sejumlah mitra penting dari kawasan tersebut, terutama dengan negara-negara besar, katanya.
Pewarta: Xinhua
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022