Surabaya (ANTARA) - Banyak orang telah mengenal layanan transportasi kereta api. Layanan ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Namun demikian, tidak banyak orang mengenal perbengkelan kereta api sebagai pendukung kelancaran layanan transportasi berbasis rel tersebut.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk pertama kalinya, pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Tahun 2022 ini, membuka fasilitas pendukung operasionalnya, yakni perbengkelan yang diberi nama Balai Yasa Kereta Api, untuk kunjungan masyarakat umum.
Guna menunjang kelancaran layanan transportasi berbasis rel, PT KAI selama ini mengelola sejumlah tempat perbengkelan atau Balai Yasa di beberapa daerah, di antaranya Balai Yasa Madiun, Bali Yasa Pengok-Yogyakarta, Balai Yasa Pulubrayan - Sumatera Utara, Balai Yasa Surabaya Gubeng, serta Balai Yasa Manggarai- Jakarta.
Pada rangkaian HUT ke-77, PT KAI menggelar kunjungan untuk masyarakat (open house) di Balai Yasa Surabaya Gubeng, Balai Yasa Yogyakarta dan Balai Yasa Manggarai - Jakarta. Kunjungan untuk umum di 3 Balai Yasa ini berlangsung selama 3 hari sejak dibuka.
Balai Yasa Yogyakarta dibuka pada 23 September 2022, Balai Yasa Surabaya Gubeng pada 25 September 2022 dan di Balai Yasa Manggarai - Jakarta pada 26 September 2022.
Untuk menjaga kenyamanan, PT KAI membatasi jumlah pengunjung di masing-masing Balai Yasa. Kapasitas pengunjung di Balai Yasa Yogyakarta adalah 1.000 orang per hari, Balai Yasa Surabaya Gubeng 200 orang per hari, dan Balai Yasa Manggarai 300 orang per hari.
Open House Balai Yasa ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-77 KAI yang diperingati pada 28 September dengan tema "Bangkit Lebih Cepat, Melayani Lebih Baik".
"Kali ini KAI merayakan ulang tahunnya bersama-sama masyarakat, melalui kegiatan Open House Balai Yasa,” kata Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo.
Kegiatan open house itu juga merupakan inovasi jajaran PT KAI untuk membuka diri kepada masyarakat. PT KAI ingin masyarakat bisa melihat dapur kereta api, tempat dimana PT KAI merawat seluruh sarana kereta, baik lokomotif uap, lokomotif diesel, kereta rel diesel (KRD), maupun kereta rel listrik (KRL).
Tidak hanya stasiun
PT KAI melalui kegiatan open house ingin mengenalkan kepada masyarakat bahwa layanan KAI tidak hanya berada di lingkungan stasiun. PT KAI juga memiliki bengkel kereta api yang modern, yaitu Balai Yasa. Balai Yasa berperan dalam merawat sarana guna memastikan keselamatan dan kenyamanan pelanggan.
Tugas Balai Yasa adalah melakukan perawatan sarana perkeretaapian, baik yang secara periodik, maupun rutin, terkait kerusakan ringan. Perawatan periodik, yang biasanya cukup sulit dan komplek, di antaranya perawatan lokomotif, kereta penumpang, gerbong barang, dan fasilitas-fasilitas sarana lainnya.
Sedangkan untuk perawatan rutin, seperti harian, enam bulanan, dan satu tahunan, yang biasanya tingkat kerusakan sarana relatif ringan, dilakukan di depo.
Depo kereta api adalah tempat untuk melakukan perawatan rutin serta perbaikan ringan kereta api. Perawatan yang dilakukan biasanya merupakan pemeriksaan harian dan periodik lainnya, seperti pencucian kereta api. Perawatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan menurunkan tingkat kecelakaan.
Sementara itu, dalam kegiatan "Open House Balai Yasa", pengunjung dapat melihat proses perawatan sarana, kereta, gerbong, dan lokomotif. Selain itu, dapat pula melihat berbagai fasilitas perawatan Balai Yasa, produk-produk unggulan dan inovasi Balai Yasa, sejarah masing-masing Balai Yasa, melakukan mini tour di lingkungan Balai Yasa, maupun pameran produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta games dan hiburan menarik sebagai kegiatan pendukung.
Balai Yasa terbesar
Keberadaan Balai Yasa atau perbengkelan kereta api, seperti dijelaskan dalam laman PT KAI, selalu mengikuti perkembangan jaringan transportasi berbasis rel yang ada. Sedangkan pembangunan jaringan transportasi rel yang ada kala itu, banyak dipengaruhi oleh kepentingan penjajah.
Jaringan kereta api di Madiun misalnya, dibuka pada tanggal 1 Juli 1882 bersamaan dengan peresmian Stasiun Madiun. Jalur kereta api yang dibangun oleh Staatssporwegen (SS) itu, meliputi Surabaya-Sidoarjo-Nganjuk hingga Madiun. Jalur ini menghubungkan lintas Surabaya-Solo.
Madiun yang dikenal potensial ekonomi pertaniannya, digunakan sebagai basis pertahanan penjajah. Sebagian besar wilayah Madiun subur, penghasil komoditas ekspor, seperti kopi dan gula.
Pada akhir abad ke-19, di belakang Stasiun Madiun dibangun “Werkplaats” atau bengkel-- yang saat ini dikenal dengan istilah balai yasa-- sebagai tempat perawatan serta perbaikan lokomotif uap, kereta dan gerbong, mulai dari yang kecil-kecil sampai overhaul boiler lokomotif.
Pada awal beroperasinya, Balai Yasa Madiun menjadi yang paling besar dan terlengkap di Jawa, di antara seluruh balai yasa milik SS. Beberapa peralatan mesin di Balai Yasa Madiun kemudian dipindah ke Surabaya Gubeng, ketika Balai Yasa Gubeng dibuka oleh SS pada tahun 1916.
Kondisi serupa juga terjadi ketika muncul rencana pembangunan transportasi kereta api di wilayah Sumatera Timur (saat ini Sumatera Utara). Pembangunan tersebut didorong oleh perkembangan yang cepat dari perkebunan tembakau yang dibuka sejak pertengahan abad ke-19 di daerah itu.
Pembangunan jalur kereta api yang mulanya hanya untuk kepentingan ekspor tembakau Deli Maatschappij ini disetujui oleh Pemerintah Belanda tanggal 23 Januari 1883. Jalur pertama yang berhasil dirampungkan Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) adalah Labuhan (Deli)-Medan-Belawan sepanjang 23 kilometer.
Salah satu tempat pemberhentian yang dibangun di lintas tersebut ialah Halte Pulubrayan. Di sisi timur Halte Pulubrayan ini dibangun pula sebuah Central Werkplaat (bengkel pusat) atau kini dikenal sebagai balai yasa.
Dalam buku “De Deli Spoorweg Maatschappij” disebutkan bahwa keberadaan Balai Yasa Pulubrayan untuk perawatan lokomotif, kereta, gerbong dan bahkan memungkinkan juga untuk perakitan baru sarana perkeretaapian.
Selain Open House Balai Yasa, PT KAI dalam perayaan HUT ke-77 juga menyelenggarakan pameran KAI Expo 2022 dengan tema Adaptive in Collaboration. Dalam kegiatan ini, selain memamerkan berbagai produk perusahaan kereta api dan industri pendukungnya, juga menawarkan tiket promo.
Wajah perkeretaapian saat ini tentu sudah berubah. Jajaran PT KAI terus berbenah demi kenyamanan dan kepuasan pelanggan. Balai Yasa sebagai bagian dari PT KAI, dan tak terpisahkan dalam memberikan layanan jasa transportasi berbasis rel, juga perlu bertransformasi, beradaptasi agar tetap relevan dengan perkembangan zaman. Teknologi perkeretaapian selalu berkembang.
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022